PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kondisi industri sawit dan karet di tengah fluktuasi harga komoditas yang cenderung menurun berdampak pada laba perusahaan. Di mana hingga Oktober 2015 mencapai Rp105 miliar atau mencapai 40,55 persen dari target. ‘’Tahun ini, sungguh berat tantangan yang kita hadapi karena harus menghadapi turunnya harga komoditas utama kita yaitu karet dan kelapa sawit serta turunnya produksi CPO yang kita hasilkan,’’ ujar Direktur Produksi Suharjoko saat menghadiri Oikoumene di Gedung Serba Guna PTPN V Jalan Rambutan, Pekanbaru.
Ditambahkannya, dengan tantangan dan kondisi yang berat ini peran serta karyawan sangat diperlukan dalam meningkatkan produksi perusahaan. Karena tanpa kinerja karyawan yang bagus, mustahil perusahaan akan baik. ‘’Oleh karena itu momentum perayaan ini diharapkan semua elemen sama-sama membantu meningkatkan produktivitas perusahaan. Karena bagaimana pun kita mencari nafkah melalui perusahaan ini,’’ tuturnya.
Namun demikian, Suharjoko berharap perusahaan bisa mengatasi masalah ini dan krisis ini cepat berlalu dan harga sawit dan karet bisa meningkat lagi. ‘’Semoga harapan ini bisa diwwujudkan bila kita sama-sama bekerja keras. Karena melalui kerja keraslah apa yang kita inginkan bisa tercapai,’’ ujarnya. Disebutkan Suharjoko, dalam acara itu perusahaan juga menyerahkan bantuan ke Yayasan Rumah Kasih Peduli Bangsa Jalan Fajar Ujung dan Panti Asuhan Kemuliaan di Desa Tanah Merah Kabupatan Kampar untuk mereka yang memerkukannya. Di antaranya, sembako, selimut, peralatan mandi, pakaian, perlengkapan sekolah hingga melayani pasien penderita gangguan jiwa. ‘’Semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukannya. Hal ini dikarenakan perusahaan peduli terhadap sesama manusia,’’ ujarnya.(eca)