PEKANBARU (RP) — Dengan segera berakhirnya pengelolaan Blok Siak dari PT CPI pada 27 November mendatang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang ingin merebut dengan mengedepankan salah satu BUMD, PT Riau Petroleum mengaku peluang masih terbuka.
Apalagi jika ditambah dengan dukungan penuh seluruh pihak terkait dari daerah yang terdapat sumur Migas tersebut.
Demikian disampaikan Asisten II Setdaprov Riau Emrizal Pakis yang membidangi Ekonomi dan Pembangunan saat berbincang dengan Riau Pos, Kamis (7/11) di kantor Gubernur.
Menurutnya, salah satu hal krusial yang harus dilakukan adalah memantapkan sinergi daerah sebagai bukti keseriusan Pemda.
“Peluang masih terbuka, bisa pada angka 50:50. Namun untuk penguatannya perlu dilakukan pemantapan dan sinergi antar sesama daerah yang tergabung dalam Blok Siak,” tuturnya.
Pengelolaan CPI yang akan habis pada akhir November mendatang dan keinginan Pemprov untuk mengelola memang harus didukung daerah terkait. Seperti Pemkab Bengkalis, Rohil, Rohul dan Kampar. Karenanya dibutuhkan kesepakatan bersama.
“Sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama, melalui nota kesepahaman harus dimaksimalkan. Hasil ini akan menjadi keseriusan bagi penilaian di pusat,” sambungnya.
Memang, perjuangan memperebutkan Blok Siak oleh Pemda sudah dimulai pada 2009. Dengan penguatan PT Riau Petroleum dan segala sektor pendukungnya harus dilakukan.
Dari sanalah nantinya Pemprov akan mengedepankan nota kesepahaman tersebut kepada Kemen ESDM sehingga kans Riau bisa lebih terbuka lebar.
“Mari kita sama-sama mendukung. Peluang akan semakin terbuka lebar jika saling bersinergi,” tutupnya.(egp)