Operasional Pelabuhan Tanjung Priok Dioptimalkan 24 jam Sehari

Ekonomi-Bisnis | Senin, 08 Juli 2019 - 14:06 WIB

Operasional Pelabuhan Tanjung Priok Dioptimalkan 24 jam Sehari
Pelabuhan Tanjung Emas, semarang (jpnn.com)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Waktu operasional pelayanan pelabuhan Tanjung Priok nantinya akan dilaksanakan setiap hari. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok.

Nantinya Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Bea Cukai, Imigrasi, operator pelabuhan, bank dan stakeholder terkait akan melakukan pelayanan optimal secara terus-menerus selama 24 jam tujuh hari seminggu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal ini usai mengadakan rapat dengan jajaran stakeholder Pelabuhan Tanjung Priok, di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta, Ahad(7/7) kemarin.

Budi mengatakan telah menyisir upaya-upaya yang bisa meningkatkan ekspor. Diakui Budi ada beberapa hal yang memang harus ditingkatkan. Salah satunya yakni meningkatkan waktu operasional pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Berkaitan dengan jumlah hari produktif pelayanan, sebelum ini 3 hari, sekarang sudah 4-5 hari, kami ingin 7 hari. Artinya 24/7 kita melayani. Agar orang-orang yang melayani di sini waktunya tersebar dan fasilitas tol, truk itu terbagi rata di 7 hari. Sehingga produktivitas itu lebih baik,” ucap Budi.

Mantan dirut AP II ini mengilustrasikan dengan waktu pelayanan tiga hari, apabila ada eksportir yang ingin mengirim 14 kontainer barang, maka dalam satu hari harus ada lima truk kontainer yang berjalan dalam sehari, namun jika waktu pelayanan menjadi tujuh hari maka dalam satu hari hanya dibutuhkan dua truk kontainer saja.

Imbasnya hal ini akan membuat jalanan dari dan menuju pelabuhan menjadi tidak terlalu padat, sehingga efek positifnya dapat mengurangi jumlah kemacetan.

“Jadi jalannya lengang, truknya produktif yang di pelabuhan juga enak mengaturnya. Dengan lengang itu maka kecenderungan untuk melakukan kegiatan ekspor khususnya itu bertambah. Pasti bertambah. Karena kemudahan itu equivalen dengan pertambahan jumlah. Kalau ini semua lancar maka otomatis yang ekspor juga menjadi lebih banyak,” jelas Budi.(chi)

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook