KPK Perjelas Hambalang

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 08 Juli 2012 - 07:59 WIB

Jakarta, (RP)-Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi menyatakan, pada pekan depan komisi pimpinan Abraham Samad itu akan melakukan gelar perkara (ekspose) kasus dugaan korupsi proyek pusat olahraga Hambalang.

Pemaparan itu dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pemeriksaan terhadap para saksi maupun upaya pengumpulan barang bukti dugaan korupsi proyek di Kemenpora itu. ‘’Kemarin kita sudah minta keterangan ke sejumlah pihak. Pekan depan, kita gelar perkara lagi,’’ kata Johan kepada wartawan, Sabtu (7/7), di Jakarta.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dijelaskan Johan, dari pemaparan itu akan diketahui apakah penyelidikan kasus Hambalang bisa dinaikkan ke tahap penyidikan diikuti penetapan tersangkanya atau justru KPK masih perlu pendalaman lagi. ‘’Kemarin dari Senin sampai Jumat kita memerdalam (keterangan) beberapa saksi,’’ katanya.

Apa KPK akan kembali memanggil Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum? Johan menegaskan, sampai sejauh ini belum ada jadwal. ‘’Kemarin sudah dianggap cukup,’’ ujarnya. Seperti diketahui Anas sudah dua kali diperiksa KPK terkait dugaan korupsi proyek Hambalang. Nama Anas berkali-kali disebut mantan bendahara umum Demokrat, Nazaruddin, terkait aliran uang dari proyek Hambalang.

KPK Tetap Jaga Neneng di RS Polri

Sementara itu, Neneng Sri Wahyuni, tersangka kasus suap proyek PLTS di Kemenakertrans Jumat malam (6/7) lalu sekitar pukul 22.00 mendadak dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Dia dirujuk lantaran mengeluh kesakitan di bagian perut dan pihak KPK menduga istri Nazaruddin itu menderita diare.

‘’Sudah kami bawa ke RS Polri kemarin (Jumat) malam,’’ kata juru bicara KPK Johan Budi, Sabtu (7/7). Menurut informasi yang diterima Johan, sejak Jumat Neneng mengeluh sakit perut dan sering buang air besar. Karena itulah dia diduga menderita diare.

KPK sepertinya tak ingin kecolongan dengan kondisi tahanannya. Begitu curiga kondisi kesehatan Neneng berangsur menurun, pada Jumat sore sekitar pukul 19.00 KPK mendatangkan mobil ambulan dari RS Abdi Waluyo untuk mengecek kondisi kesehatan perempuan yang sempat jadi buron dan bersembunyi di Malaysia itu. Dokter dan paramedis pun memeriksa dengan sesama kondisi Neneng.

Ternyata, Neneng perlu dilarikan ke rumah sakit. KPK lantas berkoordinasi dengan RS Polri Kramat Jati dan membawanya ke sana untuk menjalani perawatan. Namun Johan mengaku tak tahu sampai kapan Neneng akan berada di rumah sakit.

Tadi malam saat kembali ditanya, Johan mengatakan Neneng masih berada di rumah sakit. KPK berharap Neneng segera cepat sembuh sehingga tak berlama-lama menjalani perawatan rumah sakit dan bisa dikembalikan ke Rutan KPK. Dia diharapkan bisa kembali menjalani pemeriksaan seperti biasa. ‘’Tapi kami akan lihat kondisinya berdasar pemeriksaan dokter. Kalau memang perlu rawat inap akan kami bantarkan,’’ imbuhnya.

Saat ditanya bagaimana perlakuan KPK terhadap perempuan kelahiran 15 Februari itu selama menjalani perawatan di rumah sakit, Johan menerangkan, meski dia dirawat di rumah sakit, KPK akan melakukan pengamanan sesuai prosedur KPK.

Seperti biasa, beberapa personel KPK akan tetap disiagakan untuk mengawal dan menjaga tahanannya itu selama dirawat. Namun saat ditanya berapa personel yang mengawal Neneng, Johan mengaku tak bisa memberi jumlah detailnya lantaran bersangkutan dengan pengamanan seseorang. ‘’Yang jelas dia dapat penjagaan,’’ katanya.(kuh/boy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook