JAKARTA (RIAUPOSCO) -- PT Bank HSBC Indonesia menyalurkan pinjaman berjangka sebesar Rp350 miliar. Termasuk di dalamnya pinjaman hijau berjangka alias green term loan senilai Rp50 miliar kepada PT Blue Bird, Tbk dan anak perusahaan. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian kendaraan listrik.
Managing Director, Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya mengatakan, green term loan diharapkan dapat mengkatalisasi visi Blue Bird untuk merevitalisasi armada taksi dan penyewaan mobilnya. Salah satunya, dengan memperbanyak armada kendaraan listriknya.
"Green financing merupakan salah satu komitmen global dan juga di Indonesia. Kami mendukung nasabah untuk bertransisi ke emisi nol bersih," terangnya di kawasan SCBD, Rabu (7/6).
Sektor transportasi, lanjut Riko, merupakan salah satu sektor prioritas bank. Sejalan dengan upaya Nationally Determined Contribution (NDC) di 2030 dan Net Zero Emission (NZE) di 2060 oleh pemerintah. Saat ini porsi pembiayaan hijau di HSBC Indonesia berkisar 10-15 persen dari total kredit bank.
"Transition ke depannya itu mungkin targetnya (green term loan) double, triple, mungkin sampai 4 kali ya," ujar Riko.
Direktur Utama PT Blue Bird, Tbk Sigit Djokosoetono menuturkan, pembelian kendaraan listrik merupakan kebutuhan yang segera. Sejalan dengan pilar Blue Sky dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kelestarian lingkungan dalam industri transportasi.
"Sehingga mendukung pencapaian komitmen 50:30, yaitu mengurangi 50 persen emisi pada 2030," terangnya.
Dia menegaskan, dana green term loan akan diprioritaskan untuk penambahan kendaraan listrik di tahun ini dan tahun depan. Yakni, armada BYD sampai 500 unit. Meski, juga tidak menutup kemungkinan pembelian merek-merek lainnya. Seperti Hyundai.
"Tapi tentunya kita perlu melihat dari sisi supply. Up to 500 unit EV," imbuh Sigit.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi