JAKARTA (RP) - Kinerja industri minyak sawit pada kuartal pertama rupanya belum memuaskan.
Sebab, produksi CPO dalam jangka waktu tersebut meleset dari target yang ditentukan.
Pemerintah pun mengimbau pelaku industri untuk terus meningkatkan produksi.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun menyatakan, produksi minyak sawit pada kuartal pertama 2013 hanya mencapai 5,2 persen.
Capaian itu lebih rendah 6,5 persen dari dari target sebelumnya sekitar 5,5 juta ton.
“Situasi tersebut dampaknya pada stok awal tahun. Semestinya stok itu mencapai 2,5 juta ton tapi ternyata hanya 2,4 juta ton,” ujarnya di acara International Conference and Exhibition on Palm Oil (ICE-PO) 2013 di Jakarta, Selasa (7/5).
Penyebab melesetnya produksi dari target tersebut, lanjut dia, adalah faktor cuaca tahun ini.
“Curah hujan saat ini tidak normal dibandingkan tahun lalu. Selain itu, karena itu siklus tanaman juga menjadi tak normal. Kondisi tanah juga menurun karena terlalu lama menggunakan pupuk organik atau kimia,” jelasnya.
Namun, dia mengaku tetap optimis dengan kinerja industri kelapa sawit tahun ini. Menurut penjelasannya, produk CPO (minyak sawit mentah, red) tahun ini bisa mencapai 28 juta ton.
“Dengan begitu, kami bisa mengekspor sekitar 19 juta ton untuk negara tujuan seperti India, Cina, atau negara Uni Eropa. Karena, konsumsi minyak sawit dalam negeri hanya 9,2 juta ton. Itu terdiri dari 5,7 juta ton untuk bahan makanan dan 3,5 juta ton untuk kebutuhan industri,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono membenarkan bahwa kinerja industri CPO masih belum maksimal. Pasalnya, produktivitas perkebunan sawit rakyat masih belum ideal.
“Untuk itu, kami mengadakan program replanting (peremajaan, red) terhadap lapangan sawit yang sudah tua. Serta memberikan bantuan benih bagi program tersebut. Kami harap petani sawit bisa menerapkan good agricultultural practice (sistem penanaman bagus, red) agar produktifitas bisa lebih besar,” katanya.
Dia menambahkan, kementerian pertanian juga terus melakukan upaya lain untuk meningkatkan kinerja industri CPO. (bil/sar)