PERKEBUNAN

Harga Sawit Riau Naik ke Rp1.858,31 per Kg

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 08 April 2020 - 02:03 WIB

Harga Sawit Riau Naik ke Rp1.858,31 per Kg
Petani memuat TBS ke dalam truk ketika Panen Sawit di Kabupaten Kampar, belum lama ini. (AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 7-14 April mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Jumlah kenaikan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami kenaikan sebesar Rp97,00/Kg atau dari harga minggu lalu, sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan menjadi Rp1.858,31/Kg. 

Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau Ahmad Syahharofie melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, kenaikan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel seluruh perusahaan sumber data. 


"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp504,75/Kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp564,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp918,94/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp481,81/Kg, PT Citra Riau Sarana mengalami kenaikan harga sebesar Rp477,90/Kg, dan PT Musim Mas mengalami kenaikan sebesar Rp269,00/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp567,28/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp263,00/Kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp278,22/Kg dari harga minggu lalu. Sementara dari faktor eksternal, kenaikan harga CPO masih dipengaruhi oleh terjadinya lockdown yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia, sehingga pembeli mengalihkan pembelian CPO ke Indonesia. 

"Selain itu, terjadi kenaikan permintaan menjelang masuknya bulan Ramadan. Pengiriman CPO Indonesia ke India juga tidak terganggu kendati Pemerintah India menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 karena India masih membuka beberapa pelabuhan. Di sisi lain retaknya hubungan bilateral Malaysia dengan India juga membawa keuntungan tersendiri bagi penjualan CPO Indonesia," jelasnya.

 

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook