Chatib Temui Dahlan Iskan Bahas Nasib Merpati

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 08 Februari 2014 - 09:55 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Keuangan Chatib Basri baru saja bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan guna membahaskan nasib PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).

‘’Saya baru ketemu informal sama Pak Dahlan kemarin,’’ ujar Chatib di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk kelanjutan nasib Merpati kata Chatib masih perlu diadakan pertemuan yang dihadiri lengkap dengan pihak yang terkait. Agar persoalan-persoalan yang rumit bisa dicarikan solusi bersama.

‘’Jadi mesti ada meeting dulu antara PPA, Kementerian Keuangan dan BUMN, jadi sebelumnnya belum ada meeting,’’ terang dia.

Seperti diketahui, pemerintah telah menunjuk PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk membantu menghidupkan Merpati dari lilitan utang perseroan yang kini mencapai hampir Rp7 triliun.

PPA saat ini masih menunggu proses spin off atau pelepasan dua anak usaha Merpati yakni Merpati Maintanance Facility dan Merpati Training Center.

50 Pilot Merpati Mundur

Puluhan pilot Merpati Nusantara Airlines (MNA) telah mengundurkan diri karena gaji dan pesangon yang belum juga dibayar oleh Merpati.

‘’Jumlah pilot yang tercatat di kami ada sekitar 178 orang. Sampai saat ini dari 178 orang itu mungkin sudah lebih dari 50 orang yang keluar,’’ ungkap Ketua Umum Asosiasi Pilot Merpati (APM) Sardjito saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).

Meski sedih ditinggal puluhan pilot yang juga sudah dianggap seperti keluarga sendiri, Sardjito tak bisa melarang mereka untuk tetap bertahan, seperti yang dia lakukan sampai hari ini. Dia paham bahwa ada keluarga yang harus mereka hidupi.

‘’Tentu kami sedih, ini kan rumah mereka sendiri, kok sampai keluar. Tapi kami tidak bisa cegah, karena mereka tentu butuh hidup sedangkan di sini nasib mereka belum jelas,’’ beber dia.

Karenanya, APM berharap pemerintah juga memikirkan hak-hak normatif para karyawan yang belum dibayar. Sardjito berharap loyalitas kinerja para pilot dan karyawan selama ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk membantu menghidupkan kembali Merpati dengan memberikan bantuan dana.

Sementara itu, menyikapi mundurnya puluhan pilot Merpati Nusantara Airlines (MNA), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menghormati keputusan pilot tersebut itu.

‘’Enggak apa-apa, itu hak orang mencari penghasilan lebih baik, cari nasib lebih baik. Saya menghormati,’’ tuturnya, Jumat (7/2) petang.

Mengenai gaji berserta tunjangan yang belum dibayar perseroan, menurutnya adalah  urusan direksi Merpati.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook