JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- General Manager Vivo Communication Research Institute, Qin Fei, mengklaim bahwa perusahaan memiliki rencana untuk meluncurkan setidaknya lima ponsel pintat dengan jaringan 5G pada tahun 2020.
Perangkat difokuskan untuk pasar kelas menengah dan entry-level. Merealisasikannya, Vivo bekerja sama dengan Qualcomm untuk memangkas biaya pembuatan perangkat 5G.
Ponsel kabarnya akan dibanderol CNY 2.000 (USD 286) atau setara Rp 5 jutaan. Saat ini, iQOO Pro 5G merupakan perangkat 5G yang paling terjangkau dengan harga 3.988 yuan (USD 528) atau setara Rp 7,4 juta, sedangkan Vivo NEX 3 5G dibanderol 5.898 yuan (USD 813) atau setara Rp 11.3 juta.
Dilansir Gizmochina, Kamis (7/11), bahwa hadirnya perangkat 5G dengan harga terjangkau, itu akan membuat jaringan 5G menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Laporan baru tentang pasar smartphone di Tiongkok yang dirilis IDC menunjukkan pada September 2019 pengiriman ponsel 5G berjumlah 485.000 unit.
Vivo menempati peringkat pertama dalam pangsa pasar ponsel 5G Tiongkok pada kuartal ketiga, menyumbang 54,3 persen dari penjualan smartphone 5G.
Wakil Presiden Qualcomm di Taiwan dan Asia Tenggara, Liu Sitai mengatakan, tahun 2019 merupakan tahun yang hebat bagi smartphone 5G. Ini juga menujukan waktu rilis satu tahun lebih awal dari yang diharapkan sebelumnya.
"Ini akan menjadi langkah monumental dalam membuat layaman 5G lebih terjangkau, dan kami pasti menantikannya," ungkapnya. (mg9/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal