JAKARTA (RP) - Politisi Partai Golkar, Kahar Muzakir membantah tudingan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Lukman Abbas yang menyebut dirinya menerima kucuran anggaran PON XVIII Riau.
"Itu omongan orang di dalam persidangan, bisa omong apa saja," kata Kahar Muzakir, di sela-sela rapat koordinasi dengan Kemendikbud, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (7/8).
Dia akui, memang pernah menerima Gubernur Riau Rusli Zainal dan Lukman Abbas di lantai 12 Gedung Nusantara 1. "Namun, saya lupa tanggalnya. Rusli Zainal itu Ketua DPD Golkar, saya terima di fraksi. Juga diperkenalkan kepala Dinas Pemuda dan Olahraganya," ungkap anggota Komisi X DPR itu.
Selama pertemuan berlangsung, tidak ada pemberian uang untuk meminta tambahan anggaran PON. Kalau minta tambahan anggaran pasti diajukan melalui menteri dan anggaran untuk PON sudah dibahas pada 2012, ungkap Kahar Muzakir.
Selain itu, Kahar juga mengaku tidak punya ajudan bernama Acin sebagaimana disebut-sebut. "Saya tidak punya ajudan, ada staf ahli dua orang," jelasnya, sembari tidak mengetahui motif Lukman Abbas menyeret dirinya dalam perkara PON Riau ini.
Saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, pekan lalu, tersangka Lukman Abbas menjelaskan, pihaknya memberikan uang ke Komisi X DPR. Uang itu, kata Lukman, diberikan ke anggota Komisi X dari Fraksi Golkar untuk meloloskan mata anggaran APBN untuk PON Riau senilai Rp250 miliar. Jika anggaran itu lolos, maka Pemprov Riau menyediakan uang sebanyak Rp9 miliar. Lukman Abbas menjelaskan, uang itu diberikan langsung ke Jakarta. (fas/jpnn)