BANGKOK (RIAUPOS.CO) - Seperti diberitakan sebelumnya Toyota Thailand menepati janjinya meluncurkan Fortuner dengan sejumlah penyegaran. Hanya ada dua tipe yaitu Fortuner Legender dan Fortuner facelift ‘biasa’.
Tentunya ada beberapa perbedaan antara Toyota Fortuner Legender dan Fortuner facelift biasa. Bukan hanya masalah fitur atau harga, proyeksi segmentasi konsumen pun juga berbeda.
Bila mobil ini masuk Indonesia Anda sudah tahu perbedaannya dan sudah bisa menentukan pilihan. Apakah memilih Toyota Fortuner Legender dan Fortuner facelift biasa.
Toyota Fortuner Legender yang merupakan model spesial atau paling tinggi diproyeksikan untuk para businessman di mana desainnya merepresentasikan ‘the ultimate leader’. Yang mempunyai tampilan eksterior mobil yang banyak perubahan mulai dari bagian depan, samping hingga belakang.
Masuk dalam kabin bila diperhatikan sepintas seperti tidak ada perbedaan di antara kedua varian. Perbedaannya diantaranya adalah layar touchscreennya. Meskipun keduanya sudah mendukung support Apple CarPlay tapi di Fortuner Legender ukuran layar lebih besar 1 inch dibanding Fortuner biasa. Selain itu ada pilihan JBL Speaker System yang dilengkapi dengan 9 speaker.
Sementara pada joknya pada Fortuner Legender sudah menggunakan bahan kulit sintetis two tone. Selain itu sudah terdapat wireless charger, lampu ambient light, latar panel meter baru dan kamera 360 yang bisa dimanfaatkan pengemudi mengetahui area sekitar. Semua fitur tersebut tak dijumpai pada Fortuner facelift biasa.
Berbicara masalah mesin yang diberikan untuk Fortuner Legender dengan Fortuner Facelift juga berbeda. Pada Toyota Fortuner facelift biasa menggunakan mesin diesel berkapasitas 2.400 cc dengan kode 2GD-FTV.
Sedangkan pada Toyota Fortuner Legender menggunakan mesin diesel dengan kode 1GD-FTV berkapasitas 2.755 cc. Mesin ini sudah disempurnakan dengan penyempurnaan balancer mesin, yang lebih mereduksi suara dan getaran.
Bahkan mesin yang digunakan pada Fortuner Legender sudah mendapat penyempurnaan dengan sedikit tuning yang bisa menghasilkan tenaga dan torsi mesin beranjak naik. Dimana tenaganya mampu menggelontorkan 204 ps naik 25,5 hp dari model lama).
Sementara mendapatka torsi flat 500 nm, ini naik 50 nm dari model sebelumnya. Ini sudah dapat dirasakan sejak putaran mesin 1.600 rpm hingga 2.800 rpm. Apalagi putaran mesin idle (stasioner)-nya juga turun dari 850 rpm ke 650 rpm membuatnya lebih smooth ketika dibawa off-road.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman