PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meski belum ditetapkan secara resmi, namun Pertamina sudah mulai uji coba transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) dengan QR Code. Uji coba ini sudah dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Pekanbaru.
Hal itu diungkapkan oleh Humas Pertamina Patra Niaga Regional Bagian Sumatera Utara, Imam Muhammad. "Ya saat ini pembelian dengan sistem QR Code sudah mulai diuji coba di Pekanbaru," ujarnya.
Terkait uji coba tersebut, Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak perlu ragu dan khawatir. Pihaknya juga kembali mengingatkan masyarakat yang belum memiliki QR Code untuk menginput nomor polisi (nopol) kendaraannya di EDC saat membeli Pertalite dan Solar. Nantinya penginputan juga akan dibantu oleh petugas atau operator SPBU.
"Untuk saat ini semua SPBU sudah menerapkan input nopol di EDC atau Scan barcode. Kita sedang lakukan uji coba," sambungnya lagi.
Hingga kini, meskipun harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan, Pertamina tetap membuka pendaftaran program Subsidi Tepat untuk masyatakat. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses website subsiditepat.mypertamina.id atau melalui fitur Subsidi Tepat yang ada di aplikasi My Pertamina.
"Hingga saat ini pendaftaran masih bisa dilakukan. Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan, konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center 135," lanjutnya.
Namun, terkait pemberlakukan secara resmi, pihaknya belum bisa memberi kepastian. Karena menunggu keputusan dari pemerintah.
Sebelumnya, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman menjelaskan adapun dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK, foto KIR, foto kendaraan, foto nomor polisi kendaraan, dan foto surat rekomendasi.
Pendaftaran sendiri melalui online. Dengan harapan memberi kemudahan kepada masyarakat. "Pendaftaran dapat dilakukan dimana saja menggunakan komputer, laptop dan handphone yang terhubung dengan internet. Pendataan ini kami lakukan untuk memastikan subsidi energi semakin tepat sasaran," jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan pendataan tersebut, BBM bersubsisi bisa benar-benar dinikmati oleh yang memerlukan. Pertamina juga mengimbau masyarakat tergolong mampu dan industri untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi demi melindungi hak masyatakat yang memerlukan.
Laporan: Siti Azura (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman