Laporan M Ali Nurman, Pekanbaru malinurman@riaupos.com
Jajaran Polresta Pekanbaru akhirnya berhasil menangkap BS, ketua salah satu geng motor dalam kasus penganiayaan. Saat BS ditangkap, puluhan anggota geng motor XTC mencoba menghalangi Tim Opsnal Polsek Bukitraya yang saat itu akan membawa BS.
Dengan menggunakan batu, beberapa orang di antara mereka melempari kaca belakang mobil jenis Kijang Super hingga pecah.
Hal itulah yang tergambar detil saat Polresta Pekanbaru menggelar rekonstruksi aksi anarkis yang dilakukan oleh anggota geng motor, Senin (5/3) kemarin.
Aksi pelemparan dan pengerusakan yang dilakukan puluhan anggota geng motor XTC, Ahad (26/2) dini hari lalu ternyata sudah mulai terjadi sejak BS, ketua mereka ditangkap tim Opsnal Polsek Bukitraya di SPBU Ababil, Jalan Ababil Kecamatan Sukajadi.
Rangkaian pertama rekonstruksi ini dimulai di SPBU Ababil, Jalan Ababil Kecamatan Sukajadi. Seluruh tersangka yang telah berhasil diamankan, masing-masing berinisial SO (17) siswa SMK, AS (14) pelajar SMP, NO (16) pelajar SMP, MA (18) putus sekolah, GS (16) siswa SMK, NI (16) siswa SMK, KI (16) pelajar SMA, NA (16) siswa SMK, UI (15) pelajar SMP, YA (17) putus sekolah, MR (18) siswa SMK, PS (17) siswa SMA, dan TR (18) dibawa ke lokasi pertama rekonstruksi sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan satu truk mobil Shabara dan dikawal ketat oleh pihak kepolisian.
Setibanya di SPBU Ababil, dengan disaksikan warga rekonstruksipun dimulai. Di sini dua orang tersangka TR dan NA melempar mobil tim opsnal Polsek Bukitraya usai tim ini menangkap BS.
Sementara anggota geng lainnya yang juga tak terima ketuanya ditangkap, mulai membuat keributan juga. Saat TR melempar, anggota geng motor yang lainnya juga ikut melempar.
Pada lokasi ini, diketahui pula bahwa empat orang tersangka yang mengikuti rekonstruksi duduk di atas sepeda motor beserta satu orang tersangka perempuan dan rekan-rekannya yang lain. Total ada lima sepeda motor dengan 11 orang tersangka yang mengejar dan melempari mobil tim opsnal Polsek Bukitraya saat itu.
Setelah itu, melihat situasi yang tidak kondusif, BS yang ditangkap Polsek Bukitraya dibawa menuju Mapolresta Pekanbaru. Dalam perjalanan ke Mapolresta Pekanbaru, mobil tim Opsnal Polsek Bukitraya ini terus dikejar oleh anggota geng motor.
Diketahui pada beberapa titik, pelemparan kembali terjadi. Bukan hanya terhadap mobil ini saja, tapi terhadap beberapa bangunan di sepanjang jalan mulai dari SPBU Ababil hingga ke Mapolresta Pekanbaru.
Diketahui pula melalui rekonstruksi, saat anggota geng motor berada di pos polisi di Jalan Cut Nyak Dien, salah seorang tersangka perempuan mengambil batu di pos polisi tersebut untuk melempar mobil Opsnal.
Pelemparan juga terjadi saat di Jalan Sudirman depan Ramayana dan di persimpangan Jalan Sam Ratulangi. Di sini, tiga orang tersangka yang melakukan pelemparan.
Saat mobil Opsnal tiba di Mapolresta Pekanbaru, anggota geng motor yang sedari tadi mengejar lalu berkumpul di sebelah Quantum Revolution.
Di sini mereka mengumpulkan anggota lainnya dan mengambil batu-batu yang berada di sana untuk selanjutnya di gunakan melempar dan melakukan pengerusakan terhadap pos pelayanan Mapolresta Pekanbaru.
Aksi geng motor dini hari lalu itu sempat dibubarkan oleh polisi piket Polresta Pekanbaru bersama POM TNI. Namun setelah diusir, dengan anggota yang lebih banyak, geng motor kembali melakukan pengerusakan pada bangunan di sekitar Mapolresta Pekanbaru.
Secara keseluruhan rekonstruksi kemarin itu dilakukan pada enam titik lokasi dengan diikuti seluruh tersangka, empat di antaranya adalah perempuan. Melalui rekonstruksi ini diketahui pula bahwa puluhan anggota geng motor ini sempat berpencar saat mengejar mobil Buser dan berkumpul kembali sekitar pukul 02.00 WIB saat melakukan pengerusakan.
Dijelaskan Kapolresta, pihaknya masih memburu sekitar 30 orang lagi anggota geng motor yang diduga terlibat aksi pengerusakan. (esi)