KASUS NAZARUDDIN

Telusuri ’Ketua Besar’ dan ’Bos Besar’

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 06 Januari 2012 - 09:24 WIB

JAKARTA (RP)- KPK diminta menyeriusi kicauan Nazaruddin soal ‘Ketua Besar’ dan ‘Bos Besar’ terkait kasus suap wisma atlet. KPK bisa menjelaskan terhadap pihak-pihak yang diduga sebagai pribadi yang dituduhkan Nazaruddin. Nazar memang sempat menyebut dua istilah itu dalam persidangan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’KPK harus mendalami terhadap fakta-fakta persidangan yang diungkap dalam kasus ini,’’ jelas anggota badan pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun di Jakarta, Kamis (5/1).

KPK juga diminta tak sungkan menghadirkan nama yang disebut Nazaruddin, baik untuk pemeriksaan terkait penelusuran barang bukti maupun terkait keterangan di persidangan. ‘’KPK juga harus mempertimbangkan untuk memeriksa nama-nama yang disebut dalam fakta persidangan,’’ jelas Tama.

Nazaruddin menyebut ‘Ketua Besar’ yang diduga sebagai Ketua Banggar DPR Melchias Mekeng. Sedang ‘Bos Besar’ diduga sebagai Anas Urbaningrum.

Melchias Mekeng sudah membantah tudingan itu. Dia menyebut kalau dia dilantik sebagai Ketua Banggar pada 19 Juli 2010. Pada saat itu anggaran untuk wisma atlet sudah diketok jajaran pimpinan sebelumnya.

Sedang Anas berkali-kali selalu membantah tudingan Nazaruddin dan menyebut kalau itu hanya karangan mantan anak buahnya di Demokrat.

Nazaruddin pernah mengungkap sejumlah istilah sepeti ‘Bos Besar’ dan ‘Ketua Besar’ dalam proyek kasus suap wisma atlet. Nazaruddin mengamini istilah ‘Ketua Besar’ merujuk ke Ketua Banggar Malchias Mekeng.

‘’Iya benar. (Kalau ‘Ketua Besar’, red) Anggie sama Rosa yang lebih tahu,’’ kata Nazaruddin ketika ditanya apa benar sosok Mekeng yang disebut sebagai ‘Ketua Besar’. Itu diungkapkannya di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Jaksel, Rabu, (4/1).

Saat ditanya, Mindo Rosalina Manulang menuturkan istilah ‘Ketua Besar’ itu awalnya diungkap Angelina Sondakh. Apa maksudnya?

‘’Itu kan yang nanya Bu Angie. Sebaiknya tanya ke beliau, siapa yang dimaksud ‘Ketua Besar’’’ tutur Rosa ketika itu.

Sementara itu, untuk istilah ‘Bos Besar’’ Nazaruddin lagi-lagi menuding Anas Urbaningrum. ‘’Iya benar,’’ ujar Nazaruddin saat itu.(dtc/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook