Produsen CPO Ekspansi

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 05 November 2013 - 09:17 WIB

SURABAYA (RP) - Kebutuhan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menunjukkan tren meningkat.

Hal ini seiring membaiknya ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Dampaknya, harga CPO terus membaik baik dan tahun depan diprediksi makin meningkat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Presiden Direktur PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) Kreisna Dewantara Gozali menyatakan, tahun lalu saat masa panen pada semester kedua, harga CPO anjlok menjadi Rp6.000 per kg. Padahal, pada enam bulan sebelumnya bisa mencapai Rp7.000 per kg.

‘’Saat ini kondisi membaik. Pada semester pertama harga Rp7.200, sekarang saat panen berkisar Rp8.000 per kg. Tahun ini beda dengan sebelum-sebelumnya,’’ kata Kreisna.

Menurut dia, demand CPO yang tinggi membuat harga terus membaik. Karena itu, pihaknya berani melakukan ekspansi. Tak hanya memperluas lahan kebun sawit, tapi juga membangun pabrik baru.

‘’Kami menambah pabrik baru CPO dengan kapasitas 45 ton per jam,’’ ujarnya. Sebelumnya, Gozco sudah memiliki dua pabrik yang berkapasitas total 135 ton per jam.

Dengan tambahan ini, perseroan yang memiliki lahan 40 ribu hektare kelapa sawit itu bakal memproduksi 180 ton per jam.

‘’Operasi pabrik baru pada triwulan III 2014. Nilai investasinya Rp155 miliar,’’ jelasnya.

Sampai akhir September, area tanaman menghasilkan (TM) milik emiten dengan kode perdagangan GZCO itu mencapai 25.250 hektare.

Sedangkan 15.138 hektare berupa tanaman belum menghasilkan (TBM). Volume produksi hingga September mencapai 33 ribu ton atau 51 persen dari target 63.250 ton.

Sementara itu, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menargetkan perluasan pabrik CPO di Kalteng akan meningkatkan kapasitas produksi dari 45 ton per jam menjadi 60 ton per jam.

Perseroan berinvestasi 2 juta dolar AS untuk perluasan pabrik tersebut.

‘’Beroperasinya perluasan pabrik untuk mengantisipasi panen pada November,’’ ujar Direktur BW Plantation Kelik Irwantono.

BWPT juga memperluas lahan untuk penanaman baru sawit mencapai 6 ribu hektare. Dengan begitu, total lahan tertanam menjadi seluas 67.161 hektare termasuk lahan plasma 6.726 hektare.

Saat ini perseroan memiliki 110 ribu hektare lahan, termasuk yang telah diakuisisi seluas 2 ribu hektare.(dio/oki/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook