PEKANBARU (RP) - Terjun bebasnya harga beli/jual emas dalam enam bulan terakhir, berimbas pada turunnya omset usaha Pegadaian, yang salah satu jenis usahanya gadai emas dan investasi emas. Perkiraan persentase turunnya omset usaha Pegadaian adalah berkisar 15-20 persen.
“90 persen perkembangan usaha kami adalah dari gadai emas dan investasi emas. Hanya 10 persen saja dari barang lain seperti laptop, sepeda motor, peralatan elektronik dan lainnya,” papar Pimpinan Pegadaian Cabang Pasar Kodim, Deswizar Arif, akhir pekan lalu.
Menjawab Riau Pos di sela acara pembagian sembako sebagai realisasi dari makna “Dekat Bersahabat“, Deswizar mengatakan, turunnya harga emas serta sentimen pasar terhadap turunnya harga emas ini, berdampak pada market dan omset Pegadaian.
“Di Pegadaian Cabang Pasar Kodim Pekanbaru, penurunan omset usaha yang terjadi akibat turunnya harga emas ini adalah sekitar 15-20 persen,” paparnya.
Sebagai contoh, bila dalam satu produk perhiasan emas yang digadaikan, semula nasabah akan mendapat uang tunai Rp1 juta, maka sekarang, sejak harga emas global terjun bebas dari waktu ke waktu, nasabah hanya bisa mendapatkan uang tunai Rp850 ribu saja, dan bahkan lebih sedikit.
Untung saja, tambahnya, Pegadaian Cabang Pasar Kodim juga melayani bidang usaha multipayment untuk pembayaran listrik, telepon, Speedy, televisi kabel dan internet, dengan kisaran biaya administrasi antara Rp1.600 sampai dengan Rp2.500 per transaksi.
“Kini, masyarakat bisa membayar kewajibannya di Pegadaian Pasar Kodim dengan layanan cepat, kompetitif serta bebas antrean,” katanya.
Bahkan sebagai apresiasi dan juga kepercayaan masyarakat dengan Pegadaian Pasar Kodim, maka dibagilah 62 paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, gula pasir, sirup, teh, kopi, mentega dan saos sambal kepada 62 nasabah loyal Pegadaian Pasar Kodim. (sar)