Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru
SETELAH menetapkan 4 tersangka kasus gratifikasi pembahasan Perda Nomor 6/2010 tentang venue lapangan tembak PON XVIII 2012 Riau, Komisi Pemberantasan Korupsi terus melakukan pengembangan, Rabu (4/4) kemarin.
Kali ini, ruang Kepala Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau dan ruang Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Riau yang disisir dan digeledah.Penggeledahan dimulai pukul 14.00 WIB, berlangsung 4 jam. Sembilan orang datang menggunakan tiga mobil yakni Toyota Avanza Veloz berwarna Silver BM 1241 BM, Toyota Innova silver BM 1900 DI, dan satu unit Toyota Avanza hitam.
Penggeledahan berlangsung tertutup. Sekitar pukul 16.00 WIB, dua petugas KPK —yang sebelumnya berada di lantai dua turun dan masuk ke ruang bidang sarana dan prasarana. Mereka lalu menggeledah disaksikan beberapa pegawai Dispora. Tak ada aktivitas lain dilakukan selama pengeledahan.
Pukul 17.40 WIB, penggeledahan selesai. Para petugas keluar membawa beberapa tas sandang, berkas, dan sebuah kotak hitam 50x50 cm. Tak banyak informasi diperoleh dari petugas. Mereka hanya bungkam saat ditanya. ‘’Silakan tanya Pak Johan,’’ ujar mereka setiap kali ditanya.
Sementara itu, Kadispora Provinsi Riau, Lukman Abas yang mengikuti proses penggeledahan mengatakan, ia sedang di Jakarta saat upaya dugaan penyuapan dilakukan oleh pegawainya terjadi.
Saat ditanyakan apa saja yang disita dalam penggeledahan oleh KPK ini? Lukman mengatakan, yang dibawa hanyalah foto kopi SK PPTK. ‘’Data lelang tidak dibawa,’’ katanya lagi.
Meski begitu, ia membenarkan bahwa dokumen venue menembak dibawa oleh tim KPK yang melakukan penggeledahan. ‘’Iya semua,’’ jawabnya singkat sambil masuk ke dalam mobil pribadinya.(yud/fat/egp/zed/ali/ans/rul/ila)
