Mitsubishi Tambah Investasi Rp540 M

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 04 Oktober 2018 - 14:25 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi yang terjalin sejak 2016 silam akhirnya membuahkan sinergi di Indonesia. Mitsubishi Motors, Rabu (3/10) mengumumkan rencana peningkatan kapasitas produksi serta lokalisasi produksi mesin Mitsubishi Xpander di fasilitas Nissan Motor Indonesia (NMI) mulai tahun fiskal 2020.

Chief Executive Mitsubishi Motors Osamu Masuko menjelaskan, bahwa pihaknya akan menggelontorkan investasi JPY 4 miliar atau sekitar Rp540 miliar untuk mengembangkan fasilitas produksinya di Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk merespons permintaan yang besar terhadap Xpander, baik di pasar domestik maupun ekspor.

Baca Juga :KTB Donasikan Mitsubishi Fuso Canter Euro 4 untuk SMK 

Mesin Xpander juga akan diproduksi di NMI, anak perusahaan Nissan Motor Co Ltd di Indonesia. Sinergi itu akan meningkatkan rasio penggunaan suku cadang lokal pada Xpander dari 70 persen menjadi sekitar 80 persen. Pengembangan di fasilitas NMI akan mampu memproduksi 160.000 unit mesin per tahun.

Berdasar data Mitsubishi, Xpander telah membukukan 100.000 angka pemesanan di Indonesia sejak diperkenalkan Agustus 2017 hingga akhir September 2018. Pada Maret dan Juli tahun ini, Xpander menduduki posisi pertama daftar volume penjualan roda empat di Indonesia.

’’Selain itu, permintaan dari negara-negara pengekspor seperti Vietnam, Filipina, Bolivia, dan lain-lain juga meningkat. Untuk itu, kami perlu lebih fokus meningkatkan suplai kepada konsumen,’’ tambah Osamu.

Dengan investasi Rp540 miliar tersebut, Mitsubishi bakal mengekspansi kapasitas produksi tahunan saat ini yang mencapai 160.000 unit menjadi 220.000 unit pada tahun fiskal 2020. Perluasan produksi itu juga memberikan tambahan lapangan kerja bagi 800 orang di pabrik Bekasi untuk melengkapi total karyawan mencapai 4.100 orang.

Volume produksi Xpander sendiri akan meningkat dari 115.000 unit menjadi 160.000 unit pada tahun fiskal 2020. Ekspor akan meningkat dari 30.000 unit menjadi 50.000 unit untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, termasuk negara-negara ASEAN.

’’Penjualan Mitsubishi di Indonesia menjadi nomor satu di penjualan global mengungguli Cina dan AS. Indonesia menjadi ekspor hub Mitsubishi selain Thailand dan Jepang. Jadi, itu menunjukkan betapa pentingnya market Indonesia,’’ ungkap Osamu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, bahwa investasi tambahan Mitsubishi merupakan komitmen penting di tengah ekonomi Indonesia yang tertiup angin kencang. ’’Investasi tersebut sekaligus menambah tenaga kerja dan mendorong ekspor. Serta lokalisasi mesin yang dilakukan adalah bentuk upaya pendalaman industri untuk mengurangi impor,’’ ujar Airlangga.

Menperin pun memprediksi, pengingkatkan ekspor 30.000 unit yang ditargetkan Mitsubishi berpotensi menggenjot devisa hingga 600 juta dolar AS. Kemudian, lokalisasi mesin Xpander yang dipercayakan pada NMI diproyeksi bisa menghemat devisa hingga Rp790 miliar. (agf/c22/oki/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook