PEKANBARU (RP) - Pekanbaru masih mengalami inflasi sebesar 0,24 persen pada Setember lalu.
Tahun ajaran baru dan masa liburan yang berdampak pada usaha rekreasi menjadi penunjang inflasi Pekanbaru sepanjang September.
Demikian laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau pada awal bulan ini.
BPS mencatat, menurut kelompok inflasi di Pekanbaru tersebut terjadi karena adanya peningkatan indeks harga kelompok pengeluaran seperti pendidikan sebesar 7,78 persen, makanan jadi 2,54 persen, sandang 1,37 persen, perumahan 0,49 persen dan kesehatan sebesar 0,20 persen.
Menurut Kepala BPS Riau, Mawardi Arsyad dalam laporan tertulisnya, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan termasuk rekreasi yang naik sebesar 40 persen, biaya sekolah SMA sebesar 17,62 persen, empek-empek naik sebesar 20,22 persen, tarif gunting rambut anak naik sebesar 20,01 persen dan batu bata yang naik sebesar 16,78 persen.
‘’Beberapa komoditas juga naik, termasuk peralatan dapur seperti panci sampai komoditas konsumsi seperti kopi, ikan, timun, telur, ayam, gula, lontong sampai salak. Biaya sekolah SD juga naik September ini,’’ ungkap Mawardi.
Harga panci naik sebesar 16,67 persen, harga kopi manis sebesar 15,38 persen, ikan gabus naik sebesar 14,67 persen, ketimun sebesar 11,67 persen, telur ayam kampung naik sebesar 11,62 persen, daging ayam ras naik sebesar 11,35 persen, gulai naik sebesar 9,42 persen dan ketupat/lontong sayur juga naik sebesar 8,36 persen.(end)