Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru hendrawan@riaupos.co
Maskapai penerbangan Malaysia, Firefly, satu tahun ke depan, berencana akan membuka rute perbangan langsung dari Pekanbaru ke Johor.
Penerbangan ini tersedia empat kali dalam sepekan, di mana terjadwal untuk rute Johor-Pekanbaru-Johor adalah setiap Senin, Rabu, Jumat dan Ahad.
Terbang dari Pekanbaru ke Johor pukul 11.00 WIB pagi menjelang siang dengan estimasi waktu terbang 1 jam 20 menit.
“Kami menargetkan penerbangan bisnis dan liburan untuk tujuan Johor Bahru. Kami juga bermaksud menyediakan pilihan perjalanan cerdas dengan menghadirkan penerbangan langsung, ketepatan waktu, harga yang rasional, serta pelayanan prima kepada penumpang yang menjadi ciri khas Firefly,” ungkap Ognatius Ong, Chief of Executive Firefly.
Ong hadir di Pekanbaru dalam acara halalbihalal bersama agen tour and travel Pekanbaru, serta juga mengundang para pemilik tujuan wisata dan tempat hiburan di Johor, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (3/9).
Pada rute baru ini, maskapai yang biasanya memberikan penawaran tiket mulai dari 99 ringgit Malaysia, serta sempena hari jadi ke-6, Firefly pun memberikan penawaran khusus untuk 500.000 tempat duduk hanya dengan harga tiket 49 ringgit Malaysia saja. Pemesanan tiket bisa dilakukan secara online di situs www.fireflyz.com.my.
Rute akan diperkuat dengan dua belas armada ATR 72-500 dan 1 unit armada baru ATR 72-600 yang juga digunakan Firefly untuk semua rute penerbangannya. Jenis ATR 72-500 dan ATR 72-600 ini merupakan pesawat untuk penerbangan jarak pendek.
Pesawat jenis ini juga membuat Firefly sejauh ini fokus pada penerbangan jarak pendek di Sumatera, terutama Pekanbaru, Medan dan Banda Aceh.
Spesifik pada acara halalbihalal, Ong berharap tujuan wisata liburan dan hiburan di Johor Bahru lebih dapat dikenal oleh masyarakat Riau, terutama Kota Pekanbaru. Apalagi, pada acara itu, Firefly juga mengundang seluruh penjual tiket tur dan wisata.
“Diharapkan ada kepedulian produk dan juga dapat memperkukuh hubungan antara Kementrian Pelancong Malaysia dengan agen wisata Indonesia (Asita, red) melalui jaringan bisnis pemerintahan ke pemerintahan. Misi ini diharapkan juga dapat memantapkan kerja sama di bidang pariwisata,” tutup Ong.(sar)