Nunun Lupa, Hakim Tipikor Pusing

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 04 September 2012 - 08:36 WIB

JAKARTA (RP)- Majelis hakim persidangan terdakwa kasus suap cek perjalanan Miranda Goeltom, dibuat pusing dengan perilaku Nunun Nurbaeti.

Senin (3/9) kemarin, ia memberikan keterangan yang berbeda dengan saksi Arie Malangjudo. Hakim makin geram karena penyakit lupa istri anggota DPR Adang Daradjatun itu kambuh lagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejatinya, persidangan kemarin digelar dengan agenda konfrontasi beberapa kasus kunci. Mereka di antaranya

Nunun Nurbaeti, Udju Juhaeri, Arie Malangjudo, Hidayat Lukman, Slamet, Endin, Paskah Suzeta, dan Hamkah Yandu.

Namun, lima nama terakhir tidak bisa datang. Di luar itu, ada saksi Lini Sumarni, Emir Moeis, dan dua karyawan Bank Arta Graha.

Nah, saksi pertama yang dikonfrontir adalah Nunun Nurbaeti dan Arie Malangjudo. Itu dikarenakan Nunun dianggap memberikan keterangan yang tidak jelas dan sering lupa.

Terutama saat ditanya bagaimana pertemuan antara anggota DPR di kantornya saat mengambil travel cek. ‘’Saya lupa,’’ katanya.

Namun, ibu empat anak itu bisa menjawab dengan tegas saat hakim bertanya apakah ia mengetahui travel cek tersebut. Termasuk apakah ia yang memberi warna-warni di setiap amplop yang ditujukan pada anggota DPR di kantornya. Nunun menjawab kalau dirinya tidak tahu apapun tentang travel cek.

‘’Saya ingat, ada pertemuan dengan Ibu Miranda di rumah saya, termasuk Hamka Yandhu. Pertemuan itu dalam rangka membantu Ibu Miranda supaya menang jadi Deputi Gubernus Senior Bank Indonesia (DGSBI),’’ imbuhnya. Namun ia mengaku sedih, anggota DPR penerima cek mengaku tak pernah ada pertemuan.

Sementara itu, Arie Malangjudo justru mengaku sebaliknya. Ia menyebut kalau Nunun menelepon dirinya dan menyebut kalau ada anggota DPR yang akan ke kantor. Termasuk perintah untuk memberikan amplop berwarna ke anggota parlemen. ‘’Betul, saya ditelepon Ibu Nunun untuk menyerahkan amplop,’’ katanya.

Atas jawaban itu, Hakim langsung menanyakan kepada Nunun yang duduk di sebelah Arie.

Tapi, Nunun mengelak dan membantah jawaban mantan direktur utama perusahaannya itu. Sosialita itu juga mengelak kalau meminta office boy mengantar amplop ke Arie Malangjudo. Padahal, Arie menegaskan kalau itu perintah Nunun.

Atas keterangan itu, Nunun menjadi kesal. Ia lantas mengatakan terserah apakah persidangan percaya pada dirinya atau tidak. Bahkan, Nunun langsung menyebut kalau ia juga punya saksi sendiri. ‘’Yah, apa boleh buat. Saya ingatkan, sumpah itu bukan mainan, bisa dijerat pidana,’’ tegur ketua majelis hakim Gusrizal.

Akhirnya majelis hakim tidak memperpanjang perdebatan mana keterangan yang benar antara Nunun dan Arie. Hakim hanya menyebut kalau pihaknya yang akan menilai keterangan dua saksi tersebut.

Nah, keterangan berbeda juga disampaikan Miranda. Menurutnya, keterangan yang disampaikan Nunun tidak sesuai fakta. Ia mengaku ingat betul kalau tidak pernah ada pertemuan di rumah Nunun.

‘’Tidak ada pertemuan, tidak ada proyek thank you. Begitu juga permohonan supaya saya tidak dipermalukan,’’ tegasnya.

Usai sidang, Miranda tidak mau berkomentar banyak tentang penyakit lupa Nunun yang kambuh. Baginya, paling penting saat ini adalah belum ada materi dakwaan yang mengarah pada keterlibatan dirinya dalam mempersiapkan travel cek.

‘’Untuk keterangan Ibu Nunun, silakan gunakan logika saja,’’ katanya.

Miranda sendiri tidak membantah pernah berkunjung ke rumah Nunun. Tetapi ia menegaskan kalau kunjungan itu tidak terkait dengan pemilihan Gubernur Senior Bank Indonesia.

Ekonom itu hanya menyebut kalau kunjungannya bersifat kekeluargaan, seperti pada suatu Ramadan ia mengaku pernah membuat Salat Tarawih bersama teman-temannya.

Di samping itu, ia juga menjelaskan kalau butuh keterangan Tjahyo Kumolo. Sekjen PDIP itu diperlukan untuk memperjelas keterlibatannya dalam pengeluaran dana travel cek tersebut.

‘’Saksi Agus Condro pernah bilang, kalau Tjahyo Kumolo mengatakan, hanya Miranda yang berani kasih Rp300-Rp500 juta untuk GSBI,’’ terangnya.

Atas dasar itulah, Miranda berharap Tjahyo Kumolo bisa hadir dipersidangan untuk mengklarifikasi ucapan Agus Condro. Sebab ia yakin kalau selama ini bersih dari urusan travel cek tersebut.(dim/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook