JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Rolls-Royce plc dilaporkan telah bersedia bergabung dalam gagasan dan proyek pembangunan pesawat sipil tercepat di dunia. Rolls-Royce plc dilaporkan siap menyokong pesawat Boom Supersonic dengan nama Overture yang, ketika selesai, mungkin mampu terbang lebih dari dua kali kecepatan suara, dengan jangkauan 5.180 mil atau 8836 km lebih.
Pesawat tersebut diklaim bisa membawa penumpang dari London ke New York hanya dalam waktu 3,5 jam atau sekitar setengah dari waktu yang dibutuhkan saat ini. Kemitraan antara kedua perusahaan akan fokus pada penyediaan sistem mesin propulsi untuk pesawat supersonik.
Overture adalah model utama untuk pabrikan pesawat Boom yang berbasis di Colorado, Amerika Serikat (AS) dan tahun lalu dilaporkan perusahaan menerima sekitar GBP 100 juta atau setara dengan Rp 1,9 triliun investasi untuk membiayai program tersebut. Blake Scholl, pendiri dan CEO Boom, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua perusahaan telah bekerja sama selama beberapa waktu.
“Kami berharap dapat membangun kemajuan dan hubungan yang telah kami bangun dengan kolaborasi kami saat kami berupaya memperbaiki desain Overture dan membawa transportasi supersonik yang berkelanjutan ke perjalanan penumpang,” ungkapnya seperti dilansir via DailyMail, Senin (3/7).
Kedua perusahaan aeronautika ini mengklaim proyek memiliki manfaat berkelanjutan bagi banyak orang. Perjalanan udara diperkirakan salah untuk sekitar 2,5 persen dari semua emisi gas rumah kaca, dan ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa dekade mendatang karena perjalanan menjadi lebih murah dan lebih mudah diakses.
Kami berbagi minat yang kuat dalam penerbangan supersonik dan dalam strategi keberlanjutan untuk penerbangan dengan Boom,” kata Direktur Strategi Rolls-Royce plc Simon Carlisle.
Boom berharap Overture biayanya kira-kira sama dengan perjalanan kelas bisnis dan membuat penerbangan supersonik lebih mudah diakses. Diperkirakan tiket sekali jalan dari London ke New York akan menelan biaya sekitar sekitar GBP 2.000 atau setara dengan Rp 38,5 jutaan.
“Dengan 55 kursi dan biaya kursi mirip dengan kelas bisnis subsonik, penerbangan supersonik akan praktis di ratusan rute lintas-samudera, menjadikannya hal baru bagi siapa pun yang terbang kelas bisnis,” kata perusahaan itu sebelumnya.
Boom saat ini sedang merakit XB-1, prototipe berawak setengah skala dari pesawat Mach 2.2-nya. Pembukaan agung dijadwalkan pada 7 Oktober mendatang.
Pelanggan Overture di masa depan termasuk Virgin Group dan Japan Airlines, yang telah memesan di muka total 30 jet di antara mereka. Boom mengklaim pesawat tiga mesin besutannya memiliki ledakan sonik ‘setidaknya 30 kali lebih tenang’ dari pesawat supersonik Concorde yang pernah ada sebelumnya.
Selama pendaratan dan lepas landas, perusahaan mengatakan Overture akan setenang seperti pesawat subsonik yang terbang dengan rute yang sama hari ini. Armada pesawat penumpang supersonik diharapkan nantinya akan lebih membumi dan bisa menghubungkan kota-kota di seluruh dunia dengan cepat dan efisien.
Concorde, jet penumpang supersonik terakhir, mulai beroperasi pada tahun 1976 dan terus terbang selama 27 tahun. Ini adalah salah satu dari hanya dua transportasi supersonik yang telah dioperasikan secara komersial.
Ia memiliki kecepatan maksimum dua kali kecepatan suara di Mach 2.04 (1.354 mph atau 2.180 km per jam di ketinggian jelajah) dan dapat menampung 92 hingga 128 penumpang. Concorde dikembangkan dan diproduksi bersama oleh Aerospatiale dan British Aircraft Corporation (BAC) di bawah perjanjian Inggris-Prancis.
Catatan Redaksi:
Untuk menghindari kebingungan, terdapat perbaikan pada naskah di artikel ini. Yang dimaksud Rolls-Royce dalam artikel ini adalah Rolls-Royce Plc. Tidak ada kaitan dengan Rolls-Royce Motor Cars
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman