KASUS PEMBUNUHAN SATU KELUARGA DI PEKANBARU

Polisi Bentuk Tim Gabungan

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 04 Juli 2012 - 06:55 WIB

PEKANBARU (RP) — Untuk memburu MR, supir yang diduga melakukan pembantaian satu keluarga warga Jalan M Yamin No 47 A, Kecamatan Senapelan, Jumat (29/6) pagi hingga menewaskan dua orang Sukimin (46) alias Amin dan anaknya Tomi (18) serta menyebabkan istri korban, Aliang (32) dan anaknya Jefri (14) kritis di rumah sakit, pihak kepolisian membentuk tim gabungan.

Hal ini dikatakan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar didampingi Kasat Reskrim, AKP Arief Fajar SH SIK melalui Wakasat AKP B E Banjarnahor SIK, Selasa (3/7).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Saat ini tim gabungan yang sudah dibentuk masih terus melakukan pengejaran dan

penyelidikan mengenai keberadaan MR,’’ jelas Wakasat.

Dikatakannya, selain itu Polresta Pekanbaru juga berkordinasi dengan pihak Sat Lantas Polresta Barelang untuk mendapatkan foto yang maksimal dari MR, foto inilah yang nantinya akan disebarkan.

‘’Foto yang bersangkutan akan disebarkan keseluruh Polres dan Polresta termasuk akan mempublikasikan keseluruh media massa,’’ jelas AKP Banjarnahor. Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sudah mengamankan barang bukti identitas pelaku berupa KTP dan SIM keluaran Polresta Barelang. Selain itu, rekaman CCTv di lokasi kejadian juga turut diamankan.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Kota Pekanbaru kembali geger. Satu keluarga pengusaha sawit yang beralamat di Jalan M Yamin Nomor 47 A, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru bersimbah darah setelah dibantai, Jumat (29/6) pagi kemarin.

Korban Sukimin (46) alias Amin tewas mengenaskan di lantai 3. Pada bagian perutnya ada bekas tusukan benda tajam.

Tak jauh dari jasad Sukimin, ada istrinya Aliang (32) dan kedua anaknya Jefri (14) serta Tomi (18), dengan posisi terkapar dan bersimbang darah. Ketiganya kritis. Bahkan, Tomi nyawanya tak tertolong dan menghembuskan nafas di rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, menurut seorang saksi mata Ujang, kejadian terjadi pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Penjual rokok ini menceritakan, ia mendengar suara Jefri meminta tolong dari lantai dua.

Kebetulan kedainya berada di dekat ruko berlantai tiga milik korban. ‘’Ada orang melambai-lambai dari lantai 2. Ia berteriak minta tolong. Badannya bersimbah darah,’’ jelas Ujang.

Saat itulah, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi ramai mengerubungi pintu depan lantai satu tempat tinggal korban.

‘’Warga lalu ramai-ramai mendobrak pintunya,’’ lanjut Ujang. Setelah berhasil mendobrak masuk, warga mencoba naik ke atas. Namun, lagi-lagi pintu menuju lantai dua juga terkunci. Warga sendiri akhirnya menghubungi pihak kepolisian dan memberitahukan kejadian tersebut.

Setelah polisi tiba, pintu di dalam yang terkunci lalu didobrak. Saat petugas berada di lantai tiga, tampaklah pemandangan yang mengerikan.

Sukimin beserta istri, Aliang dan kedua anaknya Jefri dan Tomi terkapar. Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas, Amin sudah tidak bernyawa.

Ia ditemukan dalam posisi duduk tersandar mengenakan celana pendek dengan luka pada sekujur tubuhnya. Diketahui, Amin mengalami luka tusuk dan sabetan di bagian perut dan punggung. Istri beserta anak korban yang saat ditemukan masih dalam keadaan hidup, segera dilarikan ke Rumah Sakit Santa Maria untuk mendapatkan pertolongan atas luka-lukanya.

Akibat peristiwa ini, lingkungan di sekitar rumah korban mendadak ramai. Warga berkerumun untuk melihat apa yang terjadi. Pihak kepolisian sendiri tampak berjaga di depan lokasi kejadian dan dipasangi garis polisi.

Salah seorang tetangga korban yang enggan disebutkan namanya kepada Riau Pos mengatakan, sehari-hari ia tidak terlalu mengenal korban. Namun yang ia tahu, korban adalah pengusaha sawit yang dahulunya berbisnis pada bidang seluler.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook