"Kami menyambut gembira saat bulan Ramadan dan Lebaran hanya 0,21 persen. Biasanya jelang lebaran bisa 0,5 persen. Kami bersama BI menjaga agar daya beli masyarakat bisa tetap terjaga," katanya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
Di samping itu, fluktuasi nilai tukar Rupiah juga perlu diwaspadai. Meski begiru, upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dinilai juga mampu memberi keyakinan dalam menjaga angka inflasi.
"Gejolak Dolar AS tentu bisa berpotensi meningkatkan inflasi. Namun, stabilitas dari sisi pangan dan pasokan memberi kepastian yang baik. Kami akan jaga kondisi ini sehingga di akhir tahun sesuai dengan asumsi APBN," jelasnya.
"Ini komitmen yang kuat dari pemerintah dan BI bahwa memastikan pasokan tersedia, harga terkendali. Ini alhamdulillah inflasi yang rendah dibanding bukan Ramadan dalam beberapa tahun sebelumnya," tuturnya. (ce1/hap)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama