Garuda Indonesia Klaim Berhasil Tekan Kerugian 36,5 Persen

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 04 Mei 2018 - 02:57 WIB

Garuda Indonesia Klaim Berhasil Tekan Kerugian 36,5 Persen
Ilustrasi.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya berhasil menekan kerugian hingga 36,5 persen pada kuartal pertama 2018 dibanding periode yang sama di 2017. Garuda berhasil membukukan operating revenue sebesar 983 juta dolar AS dengan pertumbuhan sebesar 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 910,7 juta dolar AS.

"Pertumbuhan kinerja operasional tersebut juga ditunjang oleh efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta peningkatan kinerja anak perusahaan," jelas dia dalam pernyataan tertulis yang diterima, Kamis (3/5/2018).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pahala menjelaskan, di tengah tren penurunan kinerja operasional industri penerbangan global, meningkatnya harga bahan bakar serta menguatnya mata uang dolar AS terhadap mata uang lainnya, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif kinerja finansial dan operasionalnya.

"Capaian pertumbuhan pendapatan operasional ini tentunya menjadi momentum tersendiri bagi perseroan untuk terus memperkuat kinerja operasional di tengah iklim industri penerbangan yang kurang kondusif di periode Januari-Maret 2018 yang merupakan periode low season," jelas Pahala.

Melalui momentum pertumbuhan kinerja yang berhasil dicapai perusahaan tersebut, dia optimistis, kinerja operasional dan keuangan perusahaan akan terus tumbuh positif. "Sesuai proyeksi kami Garuda Indonesia diharapkan dapat mencatatkan keuntungan sebesar 8,7 juta dolar AS hingga akhir tahun 2018 ini,” terang Pahala.

"Capaian kinerja perseroan pada kuartal I tentunya tidak terlepas dari tantangan industri penerbangan global yangmasih tertekan dan terbebani oleh harga bahan bakar yang meningkat. Namun demikian perseroan berhasil menekan potensi kerugian sebesar 36,5 persen menjadi 64,3 juta dolar AS dibandingan kerugian pada kuartal I 2017 sebesar 101,2 juta dolar AS," sambungnya

Pahala menambahkan, kinerja perseroan kuartal I juga turut dipengaruhi oleh kinerja rute internasional pada periode Januari-Februari yang masih mengalami tekanan akibat dampak travel warning erupsi Gunung Agung, awal 2018 lalu.

"Kinerja rute internasional khususnya sektor penerbangan menuju Bali dari sejumlah negara seperti Jepang, Korea, dan Cina masih belum pulih hingga akhir Februari 2018," sambungnya.

Pada Q1/2018 ini, lanjut Pahala, Garuda Indonesia mencatatkan jumlah passenger carried sebanyak 8.8 juta atau meningkat sebesar5 persen (YoY), sementara kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 3,2 persen menjadi 111.9 ribu ton.

"On Time Performance (OTP) mencapai 88,8 persen atau meningkat dibandingkan catatan capaian OTP pada tahun lalu sebesar 86,5 persen. Sementara itu, tingkat keterisian penumpang (SLF) mencapai 71,4 persen. Indikator lain yang meningkat antara lain aircraft utilization meningkat dari 9.19 jam menjadi 9.41 jam," imbuhnya.(sam)

Sumber: RMOL

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook