Sehari, Dua Bank Dibobol di Pekanbaru

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 04 Mei 2012 - 08:47 WIB

PEKANBARU (RP) - Aksi pencurian yang terjadi di Kota Pekanbaru semakin hari kian mengkhawatirkan. Belakangan, pelaku pencurian menjadikan bank dan lembaga keuangan sejenisnya pun ‘langganan’ untuk disatroni dan dikuras isinya.

Sepanjang Kamis (3/5), dua lembaga keuangan dan perbankan menjadi sasaran bandit. Kali ini yang menjadi korbannya adalah Kantor Cabang Bank Danamon Simpan  Pinjam, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Sebanyak Rp228 juta dari total Rp264 juta yang ada di brangkas lesap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di Kecamatan Rumbai Pesisir, Kantor Unit Simpan Pinjam Swamitra, Jalan Sekolah, juga mengalami hal yang sama.

Pencurian di Kantor Cabang Danamon Simpang Pinjam Jalan Adi Sucipto, baru diketahui Rabu (3/5) pagi sekitar pukul 07.30 WIB oleh Ucok Sugianto, security yang bertugas pagi harinya.

Berdasarkan rekaman CCTV yang ada di kantor itu, tiga orang kawanan maling ini masuk melalui pintu belakang dengan memotong besi terali pintu dengan peralatan las.

Setelah masuk dengan membawa satu botol air minum dan alat las kecil, ketiganya lalu naik ke lantai dua, sebelum akhirnya turun lagi ke lantai satu dan mematikan CCTV yang terletak tak jauh dari brangkas.

Diduga, setelah mematikan CCTV ini pelaku lalu mencoba membuka brangkas dengan merusak bagian kunci brangkas itu seukuran kepalan tangan dengan alat alas.

Pantauan Riau Pos di lokasi setelah kejadian, kantor bank ini tampak tutup. Pada bagian depan kantor, terali besi tertutup hingga muat hanya untuk dilewati satu orang saja. Di bagian dalam pada lantai satu kantor ini, tampak brangkas berukuran 1 meter x 50 centimeter berwarga krem sudah bolong pada bagian kuncinya. Namun, pintu brangkas itu sendiri tidak terbuka.

Agus, pekerja depo air isi ulang yang berada di samping bank itu mengatakan, sekitar pukul 04.00 WIB ia mendengar suara orang yang memukul-mukul batu.

‘’Saya terbangun lalu melihat ke depan. Tapi pas saya lihat di depan tidak ada apa-apa. Saya masuk lagi, saya pikir itu bunyi dari orang yang kerja di sana. Paginya saya baru tahu bahwa ada maling di sebelah,’’ jelas Agus.

Sementara dari pihak kepolisian telah melakukan olah TKP. Polisi mengamankan barang bukti, berupa satu buah martil besar, dua buah pahat dan dua mancis, termasuk brangkas yang telah rusak tersebut.

Cluster Manager Bank Danamon, Wahyudi Hasmi kepada wartawan mengatakan brangkas itu berisi uang sekitar Rp264 juta. Saat kejadian, alarm yang terintegrasi dari bank ke kediamannya berbunyi sekitar pukul 03.40 WIB. Tapi karena ia tertidur lelap, ia baru mengetahui alarm itu saat pagi.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank Danamon, Muhammad Harry mengatakan, ia masuk ke dalam kantor sekitar pukul 07.30 WIB dan melihat pintu besi di belakang sudah terbongkar. ‘’Setelah dicek, ternyata brankas juga sudah dibobol. Langsung saat itu kami menghubungi polisi,’’ jelasnya.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar yang tiba di lokasi pagi itu mengatakan, aksi yang dilakukan kawanan maling ini diperkirakan terjadi dini hari. ‘’Itu diketahui setelah kita lihat kamera CCTV-nya,” ujar Kapolresta.

Mengomentari kejadian ini, Kombes Pol Adang mengatakan pihaknya sudah sering menginformasikan pada pihak bank agar lebih meningkatkan pengamanan, terutama CCTV dan satuan pengamanan jaga malam. ‘’Kalau tidak diindahkan pasti ini akan terulang lagi,’’ ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar SH SIK kepada menambahkan, modus operandi yang digunakan pelaku adalah dengan mengelas pintu dan brangkas.

‘’Kasus ini masih kita dalami, Rp228 juta isi brangkas hilang. kita menduga ini sama dengan kejadian sebelumnya,’’ jelas AKP Arief.

Pembobolan Unit Simpan Pinjam Swamitra

Sementara pembobolan Unit Simpan Pinjam Swamitra Rumbai, peristiwanya baru diketahui Kamis pagi sekitar pukul 07.30 WIB oleh salah seorang karyawan dan langsung dilaporkan pada pimpinan dan pihak kepolisian.

Kapolsek Rumbai Pesisir, Kompol Yakob Silo mengatakan, aksi kawanan ini diketahui pagi oleh karyawan yang masuk kerja. Diperkirakan palaku beraksi pada pukul 03.00 WIB dinihari.

‘’Pintu bagian belakang kantor dirusak. Begitu pula laci meja dan lemari di lantai dasar ruangan kasir terlihat sudah berantakan,” jelasnya.

Kacab Simpan Pinjam Swamitra, Zamri pada wartawan mengatakan, begitu mendapat laporan dari karyawannya ia langsung memeriksa ke dalam ruangan. ‘’Sejumlah uang di kotak rumah zakat yang tidak diketahui jumlahnya dan satu unit kamera digital hilang,’’ katanya.

Jika merunut dalam setahun kebelakang saja dalam kurun waktu antara tahun 2011 sampai 2012 sudah terjadi empat kali aksi pembobolan maupun pencurian terhadap bank dan lembaga keuangan lainnya.

Aksi perampokan pernah menimpa Kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jalan Darma Bakti No 6, Kelurahan Labuh Baru, Kecamatan Payung Sekaki, Sabtu (24/9/2011) dini hari. Akibat Perampokan ini, uang sebanyak Rp378 juta dari total Rp408 juta yang berada di dalam brangkas, raib dibawa kabur kawanan perampok ini.

Tak sampai dua bulan berselang, Kamis (3/11/2011) dini hari, sebuah ATM yang terletak di Toko Naga Swalayan yang terletak Jalan Paus 1 ABC, Kecamatan Marpoyan Damai, sempat coba dibobol oleh kawanan maling, meski gagal membongkar ATM, pelaku tetap berhasil membawa uang pada aksi ini, uang di toko senilai Rp40 juta raib.

Pada peristiwa ini, pelaku menggunakan linggis untuk masuk ke dalam toko dan las tabung untuk mencoba membuka mesin ATM.

Pada tahun berikutnya, Kamis (12/4/2012) pembobolan besar-besaran kembali terjadi. Kali ini, sebuah lembaga keuangan perusahaan money changer, PT Amnah Awal Valasindo valuta asing yang terletak di Jalan IR H Juanda No 6, RT 03 RW 03 Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan dibobol kawanan maling. Dalam peristiwa ini, perhiasan, emas batangan senilai Rp1,8 miliar serta uang tunai dolar Amerika, Singapura dan lainnya sebesar Rp600 juta lenyap digondol.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar SH SIK saat ditanyakan perihal dugaan adanya kesamaan modus operandi pelaku ini mengatakan, dugaan ke arah sana tetap ada. ‘’Dugaan itu ada, modusnya sama seperti yang kemarin,’’ ujarnya pada Riau Pos.

Di tahun 2012 saja, masyarakat tentu tak akan lupa dengan aksi perampokan ala koboi yang terjadi di Pekanbaru, Selasa (10/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Dewi Marlina (37), istri Herman (45) seorang pengusaha dump truck dirampok tiga orang, dua di antaranya bersenjata api.

Perampok berhasil mengambil paksa uang cash senilai Rp96 juta dan gadget Samsung Galaxy Tab milik korban setelah meletuskan dua kali tembakan.

Aksi perampokan yang paling mengenaskan adalah tewasnya Ayah bersama anaknya, Agusni (59) dan Dodi (20) pengusaha Toko Ponsel Niagara Jalan Kaharuddin Nasution yang menjadi korban pembunuhan sadis.

Mayat keduanya ditemukan keluarganya sudah membusuk di lantai II rukonya itu Selasa malam (17/4) pukul 21.00 WIB.

Mobil korban Toyota Rush warna merah maron beserta uang dan beberapa handphone raib. Dalam kasus ini polisi berhasil menangkap lima tersangka di Palembang dalam waktu kurang dari 2x24 jam.

Di luar Pekanbaru, aksi perampokan juga banyak terjadi. Beberapa diantaranya, Teller Bank BRI dan Satpam serta supir ditodong dengan senjata jenis FN dan uang yang mereka bawa Rp500 juta dirampok di Desa Suram Kecamatan Tapung Hulu. Kepada polisi, teller Bank BRI Syariah bernama Iqbal, satpam, Zamaruddin dan supir Ahmad Prima Iqbal mengatakan pelaku perampokan berjumlah lima orang.

Peristiwa lainnya menimpa, Rudiman (37) warga Jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, yang baru saja pulang mengambil uang di Bank Mandiri sebesar Rp300 juta dirampok bandit berpistol.

Perampok beraksi di dalam toko Chanel Ponsel yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari Mapolsek Pangkalankerinci, Senin (30/4) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pengungkapan Kasus

Pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus pencurian dan perampokan yang terjadi, bukannya tanpa hasil. Terbukti, beberapa pelaku perampokan berhasil ditangkap, baik oleh Polda Riau maupun Polres jajarannya.

Dua dari lima pelaku perampokan dua unit truk tangki berisi CPO, yang beraksi di daerah Rambah Samo Kabupaten Rokanhulu, Kamis (12/4) berhasil dibekuk oleh tim Polres Kampar di Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Penangkapan lainnya terjadi, saat Reserse Brimobda Riau bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menangkap tiga pelaku perampokan bersenjata api yang kerap beraksi di wilayah lintas Kabupaten di Riau, Sabtu (7/1).

Namun dalam usaha pengembangan dan pencarian pelaku lainnya serta barang bukti senjata api, satu tersangka pelaku rampok mati tertembak karena berusaha melarikan diri sekitar pukul 02.00 WIB, Ahad (8/1).

Dari tersangka rampok tersebut diamankan sepucuk senjata laras panjang yaitu AK 56 dengan 38 butir amunisi, dua pucuk senjata laras pendek yaitu jenis FN dengan 26 butir amunisi dan sepucuk revolver dengan 20 butir amunisi. Senjata tersebut diamankan dari tempat yang berbeda.

Penangkapan juga berhasil dilakukan terhadap pelaku pembunuh ayah dan anak pemilik Toko Niagara Ponsel oleh Polresta Pekanbaru dua hari berselang setelah penemuan mayat keduanya. empat orang kawanan rampok Kawanan rampok ditangkap saat berada di Ogan Komering Ulu Rabu (18/4).

Melalui 18 jam perjalanan, mereka tiba di Pekanbaru, Jumat (21/4) malam sekitar pukul 21.30 WIB dibawa oleh tim yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Arief Fajar SH SIK.

Dan yang terbaru adalah, Empat orang tersangka rampok, MS, MK, SG, dan AK, berhasil diamankan Polda Riau dalam suatu penangkapan, Sabtu (28/4) dini hari di Tangerang, Banten.

Keempat orang ini adalah rekan dari dua orang perampok diamankan Polda Riau setelah merampas harta senilai Rp20 juta milik Mardianto, seorang warga Okura, Rumbai pada bulan Maret yang lalu. Satu dari dua orang tersangka ini dibawa untuk menunjukkan lokasi rekan-rekannya.

Keempat orang ini, ditambah seorang tersangka yang dibawa dari Pekanbaru beserta enam orang anggota Polda Riau yang dipimpin oleh Kanit I Subdit I Ditreskrimum Polda Riau, Kompol Sapta Maulana Marpaung SIK tiba di Pekanbaru menggunakan pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 15.30 WIB.

Kinerja Polisi Disorot

Kasus kriminalitas di Kota Pekanbaru, kini mulai marak terjadi, mulai dari pembunuhan, jambret, pembobolan bank, sampai kepada persoalan hipnotis.

Dari banyaknya kasus yang terjadi anggota dewan kota menyorot kinerja pihak kepolisian kota Pekanbaru untuk dapat membongkar dan menangkap segera pelaku-pelakunya.

Anggota komisi I DPRD Kota Pekanbaru, M Navis, atas maraknya kejadian kasus kriminalitas di kota Pekanbaru ini tentu rasa aman bagi masyarakat menjadi tidak, malahan bisa membuat masyarakat menjadi resah takut menjadi korban selanjutnya.

‘’Untuk itu pihak kepolisian harus mampu segera mengungkap semua kasus yang tejadi, termasuk kasus baru yang terjadi pembobolan ATM ini,’’ katanya tegas kepada Riau Pos, Kamis (3/5).(ali/gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook