OTOMOTIF

Keren, Siemens Buat Powerbank VersiCharge untuk Kendaraan Listrik

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 04 April 2021 - 18:05 WIB

Keren, Siemens Buat Powerbank VersiCharge untuk Kendaraan Listrik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lama tak terdengar Siemens membuat terobosan baru di dunia industri teknologi terbarukan. Dengan  meluncurkan VersiCharge, pengisi daya arus listrik AC (alternating current). Ini fungsinya seperti powerbank untuk mobil listrik atau sepeda motor listrik.

Bukan sembarang powerbank, karena mampu memberikan daya listrik hingga 22kW untuk mobil listrik melalui Stopkontak atau Soket Tipe 2 yang biasa digunakan dikawasan Asia Pasifik.


Sebagai informasi kalau Siemens VersiCharge tersedia dalam versi satu tahapan dan tiga tahapan untuk arus rating hingga 32 amp. Sedangkan bagi mobil penumpang, rata-rata waktu pengisian daya 22 kW antara 2,5 hingga 4 jam.

Harus dipahami bahwa pengertian arus listrik AC atau alternating current yaitu listrik yang besar dan arah arusnya yang selalu berubah-ubah atau bolak-balik.

Dalam keterangan kepala Future Grid untuk Siemens di Asia Pasifik Siddhant Gupta mengungkapkan bahwa  powerbank VersiCharge dikembangkan dengan mempertimbangkan keberlanjutan, pengoptimalan, dan umur pakai panjang.

“Kami ingin membantu pelanggan memenuhi target pengurangan karbon mereka. Dengan produk yang terbukti mudah dirawat dan diskalakan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/4).

Dengan adanya powerbank VersiCharge memberikan solusi yang memungkinkan kendaraan listrik, baik mobil atau sepeda motor  listrik bisa dilakukan pengisian daya dengan cepat, aman, dan hemat biaya.

Pemelik kendaraan bisa memanfaatkan daya VersiCharge yang terpasang di tempat parkir mobil atau motor.  Powerbank ini dikembangkan dengan mempertimbangkan keberlanjutan yang dapat dipasang di dinding, lengkap dengan pembaca RFID built-in untuk otentikasi pengguna.

Pengisi daya pintar Siemens VersiCharge disesuaikan dengan standar IEC dan UL, serta memenuhi kelas pelindung IP56 dan IK10, membuatnya tahan cuaca.

Tidak menutup kemungkinan Indonesia akan juga menggunakan teknologi ini, hanya saja perlu penyesuaian soket yang digunakan serta jumlah pengguna kendaraan listrik.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook