SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Akhirnya produk lokal atau dari usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) sudah bisa dijumpai di seluruh swalan dan minimarket di Kota Selatpanjang. Hal itu setelah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM) memanggil seluruh pengusaha swalayan yang ada di Kota Sagu tersebut.
Untuk diketahui sebelumnya pihak swalayan menolak berbagai produk UMKM asal Kepulauan Meranti seperti Bakso Lomek, Nuget Lomek dan lainnya.
Sehingga membuat DiperindagkopUKM melakukan mediasi agar produk lokal tersebut bisa dititip dan dijual di seluruh swalayan dan minimarket yang ada di Kota Selatpanjang.
“Dalam mediasi yang kita lakukan bagaimana seluruh pengusaha swalayan dapat menerima titipan produk UMKM. Bahkan akan disediakan tempat khusus dengan syarat produk yang tidak laku bisa dikembalikan,” sebut Kepala DisperindagkopUKM, Syamsuar Ramli SE, Kamis (3/3) usai pertemuan tersebut di kantornya.
Upaya yang dilakukan tersebut bagaimana untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan memberdayakan produk lokal. Dimana berbagai produk dari luar akan lebih bebas masuk dan dikhawatirkan bisa menyingkirkan produk lokal.
“Saat ini kita sudah menghadapi MEA, dimana produk-produk dari luar akan masuk ke Indonesia dengan bebas. Jika kita tidak mencintai produk lokal, bisa jadi banyak pengusaha kita yang gulung tikar.
Apalagi belum seluruh produk lokal yang sudah berkembang mampu tembus ke pasar luar negeri. Makanya dengan upaya ini bisa mulai memunculkan produk lokal, minimal di dalam daerah saja dulu,” sebutnya.
Oleh karena itu Syamsuar berharap kepda seluruh pengusaha minimarket dan swalayan dapat membantu program tersebut. Sehingga produk lokal bisa terus berkembang dan bersaing dengan produk lainnya.(ade)
