SIAK (RIAUPOS.CO) - Tidak stabilnya harga Tandan Buah Segar (TBS) miliki petani, jadi kerisauan Pemkab. Pasalnya harga TBS milik petani selalu dibawah harga pasar, padahal jika ditelusuri, harga TBS ini sudah ada ketentuan dan ditetapkan. “Kalau begitu terus, jelas petani rugi,” kata Kadishutbun Siak Ir Teten Efendi MM baru-baru ini.
Ia menyebut, dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat kabupaten Siak, terutama kalangan petani sawit, diperlukan industri hilir pengolahan kelapa sawit terutama di wilayah yang cukup jauh untuk diakses dalam penjualan Tandan Buah Segar (TBS).
“Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan solusinya,” ujar dia. Keberadaan PKS ini sebut dia dinilai penting untuk untuk mengakomodir penjualan TBS dari kebun masyarakat maupun kebun yang dibangun pemerintah daerah melalui pola kemitraan bersama masyarakat.
Diakui dia, PKS yang ada belum mampu menampung seluruh penjualan TBS dari kebun yang ada. PKS yang dibangun ini nantinya mempercepat pengembangan wilayah karena akan memudahkan masyarakat untuk menjual TBS. “Saat ini, sudah ada PKS di sebagian kecamatan yang dibagun pengusaha,” kata dia. (aal)