JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap industri otomotif nasional mau memacu produksi hingga mencapai dua juta unit kendaraan per tahun. Dengan begitu, industri otomotif Indonesia bisa menyalip Thailand yang saat ini mampu mencetak 1,7 juta unit kendaraan per tahun.
"Hingga saat ini, Jepang merupakan investor terbesar di sektor otomotif Indonesia. Karena itu, kami mengundang investor Jepang untuk memperkuat posisinya di Indonesia dengan meningkatkan produksi otomotif yang saat ini sekitar satu juta unit,’’ ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin setalah bertemu dengan Duta Besar Jepang Yasuaki Tanizaki di Kementerian Perindustrian Kamis (3/3/2016).
Menperin mengakui, investasi Jepang terus tumbuh seiring kepercayaan pelaku usaha asal Negeri Sakura tersebut pada iklim bisnis dan industri di tanah air. Penanaman modal Jepang lebih banyak mengalir ke industri manufaktur dan jasa yang menyerap banyak tenaga kerja. ’’Kami mengapresiasi kontribusi Jepang dalam mengembangkan industri otomotif Indonesia,’’ katanya.
Dia berharap Jepang terus memproduksi kendaraan global yang berorientasi ekspor serta memperkuat struktur industri otomotif melalui investasi di sektor hulu seperti bahan baku dan suku cadang. ’’Kami juga minta agar Jepang mulai secara bertahap melakukan kegiatan research and development (R&D) di Indonesia dengan melibatkan banyak sumber daya manusia lokal,’’ tutur Saleh.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengungkapkan, industri otomotif Indonesia memiliki potensi menyalip Thailand jika mampu memaksimalkan kapasitas produksi terpasang. ’’Sekarang masih ada idle capacity besar. Di antara total kapasitas dua juta unit, baru dimanfaatkan satu juta unit,’’ terangnya.
Tanizaki menuturkan, pemerintah Jepang berharap kemitraan kedua negara, baik pemerintah maupun pelaku usaha, terus berjalan. Menurut dia, Jepang sangat percaya dengan iklim investasi di Indonesia. ’’Investasi Jepang ke Indonesia terus meningkat. Di antara total komitmen investasi 8 miliar dolar AS, tahun lalu terealisasi 2,9 miliar dolar AS,’’ jelasnya.
Dia menegaskan, Jepang sangat mendukung program pemerintah memperbanyak pembangunan infrastruktur. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan terdorong dan daya beli masyarakat ikut terdongkrak. ’’Kami akan sampaikan ke prinsipal-prinsipal otomotif Jepang untuk mau menambah investasinya di Indonesia, termasuk meningkatkan produksi,’’ katanya.(wir/c14/oki)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga