PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mengakomodir dan memfasilitasi jamaah di Indonesia khususnya dalam menjalani ibadah umrah menuju Tanah Suci, Selasa (2/10) Lion Air kembali menyelenggarakan penerbangan umrah pada periode 2018 hingga 2019.
Melalui Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, pada 2 Oktober 2018 ini Lion Air melakukan penerbangan perdananya dari Pekanbaru, Riau.
Area Manager Lion Air, Novianti Harahap menjelaskan, penerbangan ini akan dilayani pada setiap Selasa dan dijadwalkan berangkat dari Pekanbaru pada pukul 14.10 WIB, dan tiba di Madinah pada pukul 21.10 waktu setempat dengan nomor penerbangan JT 90.
Perjalanan ini akan melakukan satu kali pemberhentian di Bandar Udara Internasional Trivandrum yang berada di Kerala, India untuk dilakukan pengisian bahan bakar selama 30 menit dan para jamaah tidak perlu untuk turun dari pesawat.
Sedangkan untuk jadwal kepulangan akan berangkat dari Jeddah pada pukul 23.55 waktu setempat dan tiba di Pekanbaru pada pukul 14.55 WIB pada keesokan harinya dengan nomor penerbangan JT 91, dengan melakukan pemberhentian serupa untuk mengisi bahan bakar di Bandara Internasional Trivandrum, India, sebelum melanjutkan perjalanan pulang menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Tak hanya itu, dalam pengoperasiannya, Lion Air akan menerbangan pesawat dengan tipe terbarunya yaitu Boeing 737-MAX 8 yang memiliki kenyamanan lebih dengan jarak antar kursi yang lebih leluasa, sehingga para jamaah dapat menikmati perjalanan jauh dengan nyaman dan aman yang dapat menampung sebanyak 175 jamaah dalam setiap perjalanannya. (cr2)
Selain itu, Lion Air pun juga memberikan pelayanan lebih dengan menyediakan hidangan heavy meal sebanyak dua kali pada perjalanan keberangkatan dan kepulangannya.
“Dengan bangga, kami Lion Air kembali menyelenggarakan penerbangan Umrah dari Pekanbaru yang tentunya hal ini dilakukan untuk terus memberikan kemudahan dan akses bagi para Jamaah khususnya di Pekanbaru dan sekitarnya untuk dapat menjalankan ibadahnya di Tanah Suci. Kini jamaah kembali dapat terbang menuju Jeddah/Madinah langsung dari kota asal dan terdekat, tidak perlu untuk terbang ke Jakarta, Makassar, ataupun Surabaya sebagai kota-kota yang biasa menyelenggarakan penerbangan umrah,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga berharap dapat menjadi penyedia dan penyelenggara penerbangan umrah yang baik kepada para jamaah dengan menawarkan pelayanan terbaik dari keberangkatan hingga tiba di Tanah Suci, agar para jamaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dengan kondisi fisik dan kesehatan yang prima hingga sampai dengan kepulangannya.
Lion Air sendiri pada periode 2018-2019 juga menyelenggarakan penerbangan umrah pada beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Banda Aceh, Medan, Palembang, Padang, Solo, Balikpapan, Kertajati, dan Pekanbaru. Dengan kekuatan beberapa tipe armadanya seperti Boeing 737 MAX 8, dan dua tipe pesawat berbadan lebarnya (wide body) yaitu Boeing 747-400, serta Airbus A330-300.
Saat ini Lion Air telah terbang dengan frekuensi lebih dari 650 penerbangan per harinya dengan menghubungkan destinasi domestik di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merakue, serta penerbangan internasional menuju SIngapura, Malaysia, China, dan Saudi Arabia yang disertai dengan sertifikasi keselamatan dan keamanan penerbangan yang diberikan oleh auditor tertinggi skala internasional yaitu IATA Operational Safety Audit (IOSA).(cr2)