Korban Kecewa Laporan Sempat Tak Ditanggapi

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 03 Oktober 2012 - 09:20 WIB

PEKANBARU (RP) - Kekecewaan diutarakan keluarga Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Lima Puluh, Erik Donald Simanjuntak, karena keluarga Erik merasa laporan pengeroyokan yang dialami Erik, Kamis (20/9), sempat tak ditanggapi oleh Polsek Limapuluh.

Akibat pengeroyokan tersebut, Erik menderita luka remuk pada bagian tangan karena dipukul dengan kursi besi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saat itu, teman Erik yang ada di lokasi kejadian, Mai Ilham pergi melapor ke Polsek Limapuluh. Karena tak ditanggapi, ia melapor ke melapor ke Polresta Pekanbaru dengan nomor laporan STPL 1098/IX/2012/Riau tertanggal 20 September 2012,’’ ujar adik Erik, Hotland Simanjuntak yang juga anak dari mantan Sekretaris Dewan Kehormatan Daerah PWI Riau Hotman Simanjuntak pada wartawan, Selasa (2/10).

Dijelaskannya lagi, laporan di Polresta itu saat ini masih dalam penyelidikan. Pihak keluarga mempertanyakan, pada Selasa (25/9), Erik lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Limapuluh. ‘’Padahal abang saya yang dikeroyok hingga babak belur,’’ ujarnya.

Rabu (26/9) malam, Erik kembali menjadi korban penganiayaan. ‘’Abang saya dianiaya lagi di tempat yang sama. Ia dikeroyok dan kepalanya dipukul dengan botol hingga harus dirawat di rumah sakit dengan 36 jahitan di kepala,’’ imbuhnya sambil menjelaskan bahwa Erik pernah mendapat penghargaan dari Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein tanggal 13 Mei 2011 karena berpartisipasi pengungkapan home industri ekstasi.

Kapolsek Limapuluh Kompol Defrianto saat dikonfirmasi Riau Pos melalui Kanit Reskrim, Iptu Herman Pelani, Selasa (2/10) mengatakan pihaknya memang menerima laporan atas nama Nanda Saputra.

‘’Ini masih dalam penyelidikan. Pelakunya sudah ada yang kita identifikasi,’’ ujar Pelani.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook