JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah umumkan recall (penarikan kembali) terkait Daihatsu Gran Max 1.5L dan Luxio yang beredar di Indonesia. Dua jenis kendaraan itu terindikasi bermasalah pada komponen connecting rod atau setang seher.
Kurang lebih ada 36.915 unit dengan tahun produksi Maret 2018 sampai April 2019. Informasi tentang hal ini sudah dilakukan sejak November 2019 dan hingga saat ini masih berjalan. Pihak ADM menargetkan pada 2023 semua mobil Gran Max 1.5L dan Luxio telah menjalani penggantian komponen.
Hingga Juni 2020 dalam catatan ADM sudah ada 9.043 unit yang mengikuti program recall sejak pertama kali diumumkan. Hal penting yang harus diketahui konsumen bila tak mengganti komponen yang disarankan pihak ADM cukup fatal.
Komponen connecting rod rentan patah karena tekanan berlebih saat proses pengepresan. Pergantian komponen sangatlah penting, sebab berhubungan dengan performa kendaraan.
Tanda yang paling mudah untuk mengetahui connecting rod bermasalah adalah terdengar suara berisik mirip setang seher yang tidak presisi. Bila ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka mesin akan mati akibat setang sehernya patah.
Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT ADM sempat mengungkapkan kalau kondisi ini cukup bahaya bila terjadi saat mobil melewati turunan.
“Pada kondisi jalan normal (jalan rata, red) akan terdengar suara berisik dan kemudian mesin akan mati. Apabila mobil akan melalui tanjakan kurang lebih sama. Akan ada suara berisik kemudian mesin mati, begitu juga pada posisi turun. Namun karena mesin mati, jadi tidak ada engine brake, kami harapkan lebih berhati-hati,” jelasnya.
Meskipun begitu pihak Daihatsu terus melakukan sosialisasi untuk mengingatkan konsumen yang mobilnya terdampak untuk mendatangi bengkel resmi Daihatsu. Baik secara perorangan maupun menggandeng para klub. Nantinya komponen yang bermasalah akan dilakukan penggantian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Hary B Koriun