JAKARTA (RP) - Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan kebijakan pemerintah yang memberlakukan penarikan pajak dari usaha kecil menengah (UKM) merupakan kebijakan yang berpihak ke internasionalis dan pengusaha bermasalah.
"Kok bisa-bisanya menarik pajak dari UKM. Saya dengar itu juga desakan dari dunia internasional," kata Rizal Ramli, di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (3/7).
Penarikan pajak dari UKM tersebut kata Rizal, malah dilakukan disaat laju inflasi sedang naik-naiknya akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Ini benar-benar dilakukan oleh si raja tega," ujar Rizal Ramli.
Bahkan lanjutnya, pungutan pajak terhadap UKM sebesar 1 persen dihitung dari omset, bukan dari keuntungan bersih dan berlaku hari ini.
"Dimana pun di dunia, pajak itu ditarik dari keuntungan bersih, bukan dari omset," ungkapnya.
"Yang paling menyakitkan kita, seiring dengan pemberlakuan pajak bagi UKM, si raja tega malah membebaskan PPN barang mewah untuk asing dan itu sudah diteken oleh si raja tega tadi," imbuh Rizal Ramli. (fas/jpnn)