JAKARTA (RP) - Masyarakat tampaknya tak perlu khawatir mengenai pasokan BBM menjelang Idul Fitri dan puasa.
Meskipun penyaluran sempat mengalami naik turun pada beberapa hari terakhir, rata-rata konsumsi BBM hingga saat ini ternyata masih terjangkau oleh kuota. Hal tersebut ditunjukkan dalam laporan realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada semester I 2013.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan, total realisasi BBM bersubsidi hingga akhir Juni 2013 mencapai 22,6 juta kilo liter (kl).
Dengan kata lain, rata-rata penyaluran semua jenis BBM mencapai 124,8 ribu kl per hari. Total penyaluran tersebut terdiri dari 14,4 juta kl premium, 7,7 juta kl solar bersubsidi, dan 547 ribu kl kerosene (minyak tanah, Red).
Realisasi tersebut, lanjut dia, masih bisa dinilai normal dan bertahan untuk semester kedua. Pernyataan tersebut seiring dengan penambahan kuota yang dilakukan pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013.
Dalam anggaran tersebut, kuota premium ditambah 1,57 juta kl dari 29 juta kl menjadi 30,7 juta kl. Kuota solar bersubsidi pun ikut ditambah 923 ribu kl dari 14,3 juta kl menjadi 15,2 juta kl. Hanya kuota kerosene yang diturunkan dari 1,7 juta kl menjadi 1,2 juta kl.
" Realisasi penyaluran BBM bersubsidi dengan tambahan kuota baru masih on the track. Premium hanya 46,7 persen dari total kuota tahun 2013. Sedangkan, penyaluran solar bersubsidi masih setara dengan 48,8 persen dari total kuota.
Minyak tanah juga masih 45,6 persen dari kuota meskipun sudah diturunkan. Totalnya, penyaluran BBM bersubsidi masih 47,4 persen dari total kuota APBN-P 2013," ungkapnya.
Untuk kedepannya, Ali mengaku pihaknya terus berupaya untuk menjamin ketahanan pasokan di atas level 20 hari untuk premium dan solar bersubsidi.
Sebab, ketahanan dengan level tersebut dianggap bisa mengantisipasi kebutuhan masyarakat terutama menjelang ebaran. "Kami harap kuota akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat hingga akhir tahun," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina Hanung Budya mengatakan, kondisi penyaluran dalam beberapa hari terakhir memang sesuai dengan perkiraan. Dalam beberapa hari terakhir bulan Juni, konsumsi BBM masih di kisaran 65 ribu kl per hari.
Angka tersebut lebih rendah 18 persen dibandingkan penyaluran normal sebanyak 80 ribu kl per hari. Hal tersebut terjadi seiring dengan kenaikan harga BBM.
" Ya memang masih turun, kan sebelum BBM naik penyaluran bisa mencapai 100 ribu kl per hari. Tapi, saya kira minggu depan juga sudah naik lagi. Berhubung sudah menjelang bulan puasa dan Idul Fitri," jelasnya.(bil/zed)