INHU

Masa Trek, Harga TBS Terus Naik

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 03 Maret 2016 - 08:58 WIB

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Petani sawit sejak satu bulan belakangan ini merasa lega dengan terusnya membaik harga Tanda Buah Sawit (TBS) yang saat ini sudah mencapai Rp 1.370 per kilogram.

Hanya saja, disatu sisi sebagian petani kelapa sawit mengalami masa trek yang sudah berlangsung sejak dua bulan lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Harga TBS terus mengalami naik dan kenaikan itu terjadi dua kali dalam sepekan,” ujar salah seorang petani di Desa Bukit Petaling Kecamatan Rengat Barat Surya Abdi, Selasa (1/3).

Menurutnya, kebun kelapa sawit yang dimilikinya seluas 4 hektar yang biasanya bisa menghasil sekitar 4 ton dalam 15 hari.

Namun akibat masa trek tersebut hanya bisa menghasilkan sebanyak 2 ton. Sehingga kondisi masa trek tersebut, hasil panen berkurang sekitar 50 persen dari hasil normal.

Kondisi itu sebutnya, sudah berlangsung sejak awal Januari 2016 lalu dan hingga saat ini masa trek tersebut masih berlangsung. Berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, masa trek itu akan berlangsung sekitar 6 bulan kedepan.

Sementara, perawatan kebun miliknya terutama untuk pemupukan terus harus dilakukan sekali 4 bulan. “Hampir dua kali masa pemupukan terjadi pada masa trek. Artinya, biaya perawatan tetap saja sama ketika masa trek,” ungkapnya.

Namun parahnya lagi, pupuk tersebut harus dibeli sendiri di toko pertanian. Walaupun pupuk tersebut sudah pupuk subsi yang disediakan oleh pemerintah tetapi tetap saja terasa berat ketika dalam masa trek.

Belum lagi sebutnya, perawatan kebun dengan menyeprot kebun harus juga dilakukan sekali dalam 3 bulan. “Ada dua hal yang berat selama masa trek yakni untuk biaya pemupukan dan pembersihan lahan,” sebutnya.

Untuk saja, saat ini dirinya bersama petani lainnya tidak lagi berhubungan dengan tengkulak. Sebab, disekitar lahannya sudah ada penampung TBS.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook