TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Musim kemarau panjang yang melanda selama 2015 lalu berdampak terhadap menurunya produksi sawit petani. Hal ini dikarenakan sawit kekurangan air sehingga sulit berkembang. “Memang buah turun sekarang, ini karena kemarau kemarin,” kata Munas, salahseorang petani sawit di Kuansing, akhir pekan lalu.
Kendatipun maksimal pemupukan terhadap pokok sawit, namun upaya itu diakuinya tidak mampu meningkatkan produksi buah sawit. “Tak begitu pengaruh, ini dampak dari sawit yang alami kekeringan dalam waktu yang lama,” katanya.
Ia berharap musim hujan sekarang mampu menyuburkan tanaman dan meningkatkan produktivitas buah sawit. “Sekarang musim hujan, tentu kesempatan bagi kita untuk memelihara tanaman,” katanya lagi.
Tidak hanya Munas, petani sawit lainnya di Kuansing, Sudion, juga mengeluhkan hal yang sama. “Sekarang buah masih track. Ya, semoga tidak berlangsung lama,” harapnya.(jps)
