SIAK (RP) - Keseriusan Petro Gold Industri Sdn yang merupakan perusahaan asal negeri jiran Malaysia bergerak di sektor migas dan investasi yang menanamkan investasinnya di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Siak membuat Pemkab melakukan rapat persiapan bersama instansi terkait.
Persiapan ini dilakukan untuk menyiapkan sarana dan prasarana serta tugas dan tanggung jawab dari masing-masing instansi yang terlibat seperti Syahbandar, Imigrasi, Bea dan Cukai dan dinas terkait.
Rapat yang dipimpin oleh Plt Sekda Siak Drs H Syafrilenti MSi mengatakan, kesiapan Pemkab harus dioptimalkan, mengingat mereka (Petro Golda) telah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi.
“Kita tak mau mereka kecewa,” kata Syafrilenti di sela-sela memimpin rapat, Kamis (2/1) di Zamrud Room Siak.
Hadir dalam kesempatan itu, Kadishub dan Infokom Siak H Said Arif Fadhillah SSos, Kadis BMP Ir Irving Kahar MEng, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Drs Amrul, Kadisosnakertrans Drs Nurmansyah MSi, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Heriyanto SH, Direktur BUP Suabrjo, Syahbandar Pakneng, bea dan cuka dan imigrasi.
Menurutnya, Petro Gold tersebut memanfaatkan dermaga KITB untuk melakukan bongkar muat kontainer (peti kemas). Kontainer ini akan dibawa dari KITB menuju Pekanbaru.
“Tahap awal dalam sebulan mereka melakukan bongkar muat 300 kontainer,” ujar Syafrilenti.
Tentunya, sebelum aktivitas itu dimulai, harus dilakukan persiapan, agar tak timbul persoalan terutama yang menyangkut aturan. Selain itu, keterlibatan instansi terkiat seperti bea dan cukai, syahbadar, imigrasi, Badan Usaha Pelabuhan (BUP), BUMD KITB juga turut berperan.
Karena itu, setelah mereka semua memberikan masukan dan juga penjelasan, pada prinsipnya telah siap. “Alhamdulillah semuanya sudah siap, tinggal menuggu mereka lagi,” sebut Asisten II Setdakab ini.
Namun, sebelum mereka memulai aktivitasnya, masing-masing pihak terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, dan ini dalam waktu dekat disiapkan.
Menyangkut dengan kondisi jalan yang dilalui, Kadis BMP Irving Kahar MEng mengatakan, kendaraan angkut itu tak boleh melewati jembatan Sultan Syarif Hasyim (SSH) Perawang. Rute mereka telah diarahkan dari KITB menuju Mengkapan, lintas Dayun, simpang Meredan sampai Simpang Beringin menuju Pekanbaru.
“Kita tak benarkan mereka melewati jembatan, karena beban yang mereka bawa 30-40 ton, dikhawatirkan bisa memperpendek usia jembatan,” tegasnya.
Adapun untuk jalan, sebutnya untuk beban seperti itu masih mampu dan sanggup kondisi jalan di Siak, sebab dari awal perencanaan juga sudah disiapkan.
Kadishub dan Infokom Siak Said Arif Fadhilllah SSos menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan dokumen administrasi yang menyangkut dengan aktivitas tersebut. Bahkan sejauh ini sudah dilakukan yakni bongkar muat kendaraan roda empat.
Untuk tindak lanjut nanti yang berkenaan dengan persyaratan menyangkut dengan perizinan yang diperlukan pihaknya berkordinasi bersama syahbandar, beacukai dan juga imigrasi. “Yang penting saat ini, Pemkab sudah siap,” kata Arif. (adv/a)