JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pelaku industri makanan dan minuman (mamin) masih percaya diri dengan meningkatkan investasi dan berekspansi guna memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor. Misalnya, PT Nestlé Indonesia yang memperluas pabrik di Karawang, Pasuruan, dan Bandar Lampung. Total nilai investasi yang digelontorkan mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun.
"Hal tersebut juga menunjukkan bahwa optimisme dan kepercayaan para investor terhadap Indonesia masih sangat besar," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.
Di pabrik Karawang, PT Nestle Indonesia memproduksi minuman (Milo). Kemudian, pabrik Pasuruan menghasilkan produk susu cair (Bear Brand) dan Bandar Lampung memproduksi bumbu masak (Maggi). "Kami mengapresiasi upaya PT Nestlé Indonesia dalam mendukung perkembangan industri makanan dan minuman di tanah air," tutur Airlangga.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada triwulan I 2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 6,77 persen. Selain itu, industri makanan dan minuman berkontribusi 35,58 persen terhadap PDB industri nonmigas.
Industri makanan dan minuman memberikan sumbangsih signifikan terhadap peningkatan nilai investasi 383 juta dolar AS (PMA) dan Rp8,9 triliun (PMDN) pada paruh pertama tahun ini. Total penyerapan tenaga kerja industri makanan dan minuman mencapai 1,2 juta orang. Pemerintah sangat mendukung model bisnis pelaku industri yang melibatkan kemitraan dengan petani dan peternak. "Kami mengetahui, dalam pemenuhan bahan baku, PT Nestlé Indonesia telah melakukan kemitraan dengan sekitar 50 ribu peternak sapi perah, serta petani kopi, kakao, dan beras selama lebih dari 40 tahun," jelasnya.
Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Dharnesh Gordhon menuturkan, pihaknya melihat kesempatan bisnis di Indonesia makin kondusif dengan diiringi pertumbuhan permintaan konsumen. "Melalui investasi ini, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas petani dan peternak sebagai pemasok bahan baku kami dan kualitas produksi," katanya.(agf/c14/oki/jpg)
Editor: Arif Oktafian