Tekanan Inflasi Menuju Puncak

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 02 Juli 2013 - 08:35 WIB

JAKARTA (RP) - Kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi penekan pedal gas inflasi. Setelah melesat pada Juni, inflasi diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada Juli ini.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dampak kenaikan BBM bersubsidi terhadap inflasi akan memuncak pada Juli. Pendorongnya adalah inflasi musiman periode Ramadan. "(Inflasi) Juni sudah tinggi, tapi masih akan naik lagi," ujarnya, Senin (1/7).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, setelah deflasi pada April dan Mei, inflasi sepanjang Juni lalu melesat ke angka 1,03 persen, atau persis dengan inflasi periode Januari lalu. Level ini merupakan inflasi bulanan tertinggi dalam tahun ini.

Dengan inflasi Juni sebesar 1,03 persen, laju inflasi tahun kalender (Januari - Juni) 2013 mencapai 3,35 persen. Adapun tingkat inflasi year-on-year (Juni 2013 terhadap Juni 2012) sebesar 5,90 persen.

Meski laju inflasi sudah tinggi, Chatib mengaku optimistis target inflasi dalam APBN Perubahan 2013 yang dipatok di angka 7,2 persen bakal dicapai.

"Proyeksi kami, Agustus nanti (inflasi) masih cukup tinggi, tapi sudah mulai turun (dibanding Juli), lalu mereda mulai September," ucapnya.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, dari total inflasi 1,03 persen, andil terbesar disumbangkan oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,57 persen.

"Biasanya, inflasi kelompok pangan andilnya paling besar, tapi kali ini kalah dengan transportasi," katanya.

Berturut-turut, andil inflasi disumbangkan kelompok bahan makanan 0,30 persen. Lalu makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen. Kemudian sektor perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,05 persen, disusul kelompok kesehatan 0,01 persen.

Adapun kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen, dan kelompok sandang menjadi satu-satunya yang mengalami deflasi 0,02 persen.

Bagaimana pengaruh kenaikan harga premium dan solar? Menurut Suryamin, khusus untuk kelompok bahan bakar, sumbangan inflasinya mencapai 0,34 persen.

"Ini baru dampak sekitar 1 minggu ya, karena BBM kan naik pada 22 Juni, sedangkan dari tanggal 1 sampai 21, harganya belum naik. Jadi, pengaruh kenaikan harga BBM ini akan lebih banyak terjadi pada Juli ini," jelasnya. (owi/sof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook