ESPOO (RP) - Nokia membuktikan bahwa kondisi keuangan mereka tak seburuk seperti dikira orang selama ini. Hal tersebut dibuktikan dengan melakukan akuisisi terhadap 50 persen saham milik Siemens di Nokia Siemens Networks senilai USD 2,21 miliar atau sekitar Rp 22 triliun.
Bila disetujui regulator, perusahaan yang didirikan 1 April 2007 sepenuhnya bakal menjadi anak perusahaan Nokia dengan kantor pusat tetap di Espo, Finlandia. Sejak dibentuk, Nokia Siemens Networks menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka global, dengan jaringan berada di 150 negara di seluruh dunia.
Presiden sekaligus CEO Nokia Stephen Elop mengatakan, pihaknya berniat untuk tetap menjaga sturuktur manajemen Nokia Siemens Networks, yang dipimpin Rajeev Suri selaku CEO dan Jesper Ovesen sebagai eksekutif Nokia Siemens Networks. Walah begitu, Stephen tak membantah bakal memberikan nama baru bagi anak perusahaannya itu.
Dia juga belum memastikan apakah akan terjadi rasionalisasi perusahaan pasca-akuisisi nanti. "Nokia Siemens Networks akan melanjutkan arah perusahaan sebelumnya untuk terlibat membangun jaringan internet nirkabel Long Term Evolution (4G) yang pertumbuhannya makin menarik," ucap Stephen seperti dikutip dari Softpedia, Senin (1/7).
Walau berpusat di Espo, Nokia Siemens Networks nantinya tetap akan mendukung bisnis Siemens di bidang manajemen energi, industri, infrastruktur dan alat kesehatan. Seiring dengan terus merosotnya pemasaran handset, kondisi keuangan Nokia kerap dikabarkan goyah. Bekas produsen perangkat selular nomor satu dunia ini bahkan sempat dikabarkan akan dibeli Microsoft namun tak jadi karena tak sepakat soal harga. (pra/jpnn)