JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Revolusi Industri 4.0 semakin marak diperbincangkan kalangan industri, teknologi dan pelaku digital. Secara prinsip, perubahan industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya konektivitas. Serta interaksi dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya. Yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi.
Terkait hal itu, API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) dan PT Firuz Imani Oetama bekerja sama menyelenggarakan Indonesia Smart Industry Expo (ISIE). Yakni salah satu pameran skala internasional sebagai platform bisnis industri teknologi dan automasi. Acara itu diselenggarakan bersamaan dengan konferensi bisnis skala internasional yang akan berfokus membicarakan peluang investasi dan trade terhadap realisasi industri generasi ke 4 di Indonesia.
Mengusung tema “Trade and Investment Opportunities toward Indonesia Industry 4.0” acara itu akan dihadiri 400 pelaku industri makanan dan minuman, otomotif, elektronik, tekstil dan sebagainya. Serta dihadiri juga oleh industri digital, teknologi, fintech.
Adapun IIBC (Indonesia International Business Conference) menghadirkan diskusi panel dengan topik “Boosting National Economic and Competitiveness in Making Indonesia Industry 4.0” yang akan diisi oleh Dr Ir Mohammad Rudy Salahuddin, selaku Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di era Digital, Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), serta Prof Wihana Kirana Jaya, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Transportasi.(mdo/lim)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin