JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Apical Group, salah satu pengolah minyak kelapa sawit global terkemuka, meluncurkan Apical2030, sebuah inisiatif keberlanjutan yang strategis, Selasa (1/3). Apical2030 ini terdiri dari komitmen pada empat pilar strategis yaitu Kemitraan Transformatif, Aksi Iklim, Inovasi Hijau, dan Kemajuan Inklusif dalam 10 tahun ke depan.
Yang mana target yang ditetapkan terkait erat dengan filosofi bisnis dari Grup yaitu 5C (good for community, country, climate, customer, company), tujuan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST), dan sembilan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDG).
Dengan pendekatan inklusif dan rencana strategis untuk mencapai akuntabilitas dan dampak yang lebih besar, Apical2030 akan mendorong upaya grup perusahaan dalam membangun rantai pasokan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab serta mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) saat ini.
"Berfokus untuk menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif, Apical2030 mempercepat komitmen keberlanjutan kami. Melalui target yang berfokus pada keberlanjutan, kami berkomitmen untuk menjalankan filosofi bisnis kami dengan melakukan apa yang baik bagi masyarakat, negara, iklim, dan pelanggan – dengan demikian hal tersebut akan berdampak baik juga bagi perusahaan,'' ujar President of Apical Group Dato' Yeo How melalui keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Selasa (1/3).
Target 10 tahun Apical2030 terdiri dari empat pilar strategis yang meliputi Kemitraan Transformatif, memiliki empat target yang bertujuan untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasokan untuk memacu perubahan positif terkait kepatuhan akan kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE), ketertelusuran, dan konservasi.
Target pertama, berkolaborasi dengan pemasok untuk mencapai 100 persen rantai pasokan yang sesuai dengan kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE). Kedua, melibatkan 100 persen pemasok untuk verifikasi ketertelusuran yang independen pada tahun 2025.
Ketiga, berkolaborasi dengan pemasok untuk mendorong penggunaan energi bersih melalui 20 pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG), dan keempat Bermitra dengan pemasok untuk melestarikan hutan dan lahan gambut seluas 150.000 ha di dalam lanskap area Apical pada tahun 2030.
Kemudian terkait aksi iklim, Apical Group memili dua target yang bertujuan untuk mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. Pertama, mengurangi 50 persen intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) dalam produksi kami pada tahun 2030, dan kedua mencapai netral karbon pada tahun 2050.
Terkait Inovasi Hijau juga terdapat dua target yang bertujuan untuk memanfaatkan inovasi untuk mencapai operasi yang semakin berkelanjutan. Pertama, 38 persen dari total penggunaan energi berasal dari sumber energi terbarukan dan bersih dan kedua meningkatkan intensitas penggunaan air hingga 30 persen melalui solusi sirkular.
Mengenai kemajuan inklusif terdapat dua target yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan melalui inisiatif yang disesuaikan. Pertama, mendukung masyarakat melalui 30 Desa Berkelanjutan atau Sustainable Living Villages (SLV) pada tahun 2030 dan mendukung 5.000 petani swadaya untuk mencapai sertifikasi pada tahun 2030.
"Membangun rantai pasokan dan industri yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab membutuhkan komitmen dan upaya bersama dari semua pihak termasuk mitra industri, perusahaan kelapa sawit, petani swadaya dan LSM di antara yang lainnya," tambah Dato' Yeo How.(anf/egp)