Siak Tuan Rumah FKL 2019

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 02 Maret 2019 - 11:15 WIB

Siak Tuan Rumah FKL 2019
PAPARKAN KOMITMEN: Plt Bupati Siak H Alfedri paparkan komitmen Siak Hijau sebagai langkah tegas Pemkab terhadap kepedulian lingkungan pada rapat anggota LKTL di Jakarta, baru-baru ini. (HUMAS PEMKAB)

SIAK (RIAUPOS.CO)-Jika tak ada aral melintang, Kabupaten Siak akan menjadi tuan rumah penyelenggara Festival Kabupaten Lestari  (FKL) 2019 pada Oktober 2019 mendatang. Kegiatan bakal melibatkan seluruh daerah anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

     Adalah Musi Banyuasin, Siak, Rokan Hulu, Batanghari, Labuhan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, Aceh Tamiang, Gorontalo, Bone Bolango. Kabar Siak sebagai tuan rumah tersebut usai temu inovasi antarkabupaten anggota dengan tema Pengembangan Kualitas Tata Kelola Lahan Berkelanjutan dan Pelestarian Lingkungan Menuju Kesejahteraan Masyarakat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  Festival Kabupaten Lestari juga dihadiri jejaring mitra LTKL baik pemerintah nasional, swasta dan sejumlah organisasi mitra pembangunan di tingkat lokal, nasional maupun Internasional. Penunjukan Negeri Istana sebagai tuan rumah merupakan hasil kesepakatan bersama anggota LKTL.

  “Berdasarkan hasil rapat umum anggota LKTL yang diikuti di Jakarta, Siak ditunjuk tuan rumah Festival Kabupaten Lestari 2019,” kata Plt Bupati H Alfedri di Sekretariat Apkasi Jakarta, Rabu (27/2) siang.

   Plt Bupati berharap festival ini dapat menjadi ajang tukar informasi dan pengetahuan serta mempertajam kolaborasi antarkabupaten, kementerian, mitra pembangunan, maupun pihak swasta.

   “Rencananya pelaksanaannya kita rangkai dengan senarai kegiatan hari jadi Kabupaten Siak. Mudah-mudahan dapat mewujudkan mimpi besar bersama yaitu kabupaten dengan visi lestari melalui kolaborasi jangka panjang yang konkrit,” sebut Alfedri.

  Pada Juli 2017 lalu, sejumlah perwakilan delapan kabupaten dari enam provinsi yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuhan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, bekerja sama dengan jejaring mitra pembangunan dan Apkasi membentuk forum kolaborasi untuk mendorong percepatan implementasi visi kabupaten lestari dengan nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

   Beberapa program prioritas yang disepakati bersama sebagai Rencana Aksi Lestari adalah Komoditas Berkelanjutan, Reformasi Agrari dan Perhutanan Sosial, Pencegahan Kebakaran Hutan Lahan, Energi Bersih Terbarukan dan, dan Restoran dan Konservasi.

   Alfedri mengatakan saat ini Kabupaten Siak juga telah menyandang predikat Kabupaten Hijau yang sejalan dengan visi LKTL, di mana sasaran utamanya adalah menyelamatkan lingkungan, termasuk kawasan gambut yang tersebar di sembilan kecamatan kabupaten Siak.

   “Ada 52 persen kawasan gambut di kabupaten Siak yang tersebar di sembilan dari empat belas kecamatan yang ada,” jelas Alfedri.

  Selain menyelamatkan kawasan gambut, Pemkab Siak melalui program Kabupaten Hijau juga berupaya menyelamatkan aliran sungai siak yang menjadi penopang kebutuhan air bagi masyarakat setempat.

   “Dalam rencana kerja program Kabupaten Hijau itu kita juga bicara peningkatan perekonomian yang sejalan dengan prinsip pelestarian dan bekelanjutan,” pungkasnya.(mng)

(Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Siak)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook