SEMINAR INTERNASIONAL UNILAK-BI

Dalam Single Digit, Utamakan Efisiensi dan Fee Based Income

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 02 Maret 2016 - 11:36 WIB

Dalam Single Digit, Utamakan Efisiensi dan Fee Based Income
SEMINAR INTERNASIONAL: Dirut Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari (kiri) menjadi narasumber saat seminar internasional di gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Riau, Selasa (1/3/2016).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Universitas Lancang Kuning (Unilak) melalui Program Pasca Sarjana serta Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menggelar menggelar seminar internasional “Banking Role in the Global Trade” pada Selasa (1/3) di lantai 3 Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Riau. 

Hadir sebagai pembicara dalam seminar internasional tersebut, Prof D Joni Thamkin bin Borhan ekonom dari Malaysia,  Dirut Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Ismet Isnono yang diwakili Ismet Irwan Mulawarman selaku Deputi BI Provinsi Riau, Kepala OJK Riau M Nurdin Subandi yang diwakili Kasubag Pengawasan Bank OJK Pekanbaru Hans Hasibuan. 

Dalam seminar tersebut, Deputi Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau Irwan Mulawarman mengatakan, demi menjaga stabilitas keuangan maka harus dilakukan kerja sama perbankan antar negara. Hal ini disebabkan karena sejumlah komoditi nasional termasuk Riau diyakini masih bergantung dengan negara asing termasuk Cina. Di antaranya sub komoditi non minyak dan gas. Komoditas migas dan non migas ini sama-sama memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Riau. 
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hans Hasibuan menambahkan, dalam seminar tersebut OJK merupakan intitusi penggabungan fungsi lembaga Bapepam dan Bank Indonesia yaitu mengatur dan mengawasi. OJK bertugas sebagai lembaga pengawas untuk lembaga-lembaga keuangan dan memastikan pada lembaga yang diawasi telah berjalan sistem Good Corporate Governance. 

Prof Dr Joni Thamkin bin Borhan dalam materinya banyak membahas tentang perbankan syariah di Malaysia. Dia menyampaikan bahwa persentase pangsa pasar  perbankan Syariah di Malaysia sekitar 22 persen lebih banyak dibandingkan di Indonesia yang hanya 7 persen perbankan Syariah.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari yang juga didaulat sebagai pemberi materi dalam seminar tersebut menyampaikan bahwa Ketahanan perbankan dalam perekonomian global dapat dicapai bila menonjolkan keuntungan dari fee based income dan bukan dari spread suku bunga. 

“Sejalan dengan yang disampaikan OJK, dengan pemberlakuan single digit suku bunga maka efisiensi secara  total wajib dijalankan dalam perbankan,” ungkap Dr Irvandi Gustari.(dac/mar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook