Rampok Rp60 Juta, Jari Putus

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 02 Maret 2012 - 09:03 WIB

Laporan LISMAR SUMIRAT, Tembilahan lismarsumirat@riaupos.com

Lima kawanan perampok yang mengenakan penutup muka alias sebo dan senjata tajam berupa parang menyatroni rumah milik Bahtiar (32), warga RT/02 Parit Sinar Bone, Desa Saka Rotan, Kecamatan Teluk Belengkong, Kamis (1/3) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sempat terjadi perlawanan dari pemilik rumah, sehingga menyebabkan jari salah satu pelaku putus dan ditemukan di kasur korban.

Dalam aksinya tersebut, para pelaku berhasil menggasak uang sebanyak Rp60 juta dan 1 mayam emas 24 karat. Di tempat kejadian, petugas menemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa sepotong kayu bloti sepanjang sekitar 2 meter.

Diduga, kayu itu digunakan pelaku untuk mendobrak pintu sehingga kawanan leluasa masuk ke dalam rumah korban di saat hujan gerimis. Ini memuluskan aksi jahat pelaku.

Kronologis peristiwa menurut keterangan pihak kepolisian, saat korban tengah tertidur, tiba-tiba korban mendengar suara pintu yang didobrak dan suara orang. Selanjutrnya korban yang berada dalam kamar tidur langsung mengambil senjata berupa samurai.

Sempat terjadi perlawanan antara korban dengan pelaku perampokan rumah tersebut. Namun karena kalah jumlah, akhirnya korban terkapar setelah dihantam benda tumpul di bagian belakang kepalanya.

Di bawah tekanan kawanan pelaku, korban dan istrinya Ria Bonia dipegang dan dipaksa untuk menunjukkan di mana letak benda-benda berharga miliknya.

“Saat itulah istri korban berkata jangan bunuh suami saya. Silahkan ambil uang yang tergantung di dalam tas di bagian dinding itu,” ujar Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan, melalui Paur Humas Polres Inhil Ipda Agus S, menceritakan kejadian tersebut.

Mendengar perkataan istri korban, salah seorang pelaku langsung mengambil tas tersebut. Di dalamnya ada uang tunai Rp60 juta dan emas 1 mayam 24 karat. Tanpa dikomandoi, kawanan perampok tersebut langsung melarikan diri. Saat itu pula, korban dan istrinya berteriak meminta tolong. Mendengar teriakan tersebut beberapa orang tetangga mendatangi lokasi rumah korban.

Dalam keadaan terluka karena dihantam benda tumpul di bagian belakang kepala, korban sempat menjelaskan bahwa salah seorang pelaku sempat disabet oleh korban dengan samurai di bagian tangan. Setelah beberapa saat TKP diperiksa oleh masyarakat, ditemukan potongan jari tangan pelaku di atas kasur tidur korban.

“Warga sempat mengejar para pelaku hingga ke batas desa yang diduga tempat-tempat pelarian pelaku. Tapi karena gelapnya kondisi lingkungan desa, pelaku tidak berhasil ditemukan. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolonga,” tukasnya.

Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sejumlah saksi telah dilakukan pemeriksaan untuk mengumpulkan bukti-bukti. Diduga pelaku sudah mengetahui secara jelas kondisi rumah dan lingkungan korban,  sehingga memudahkan untuk melakukan pelarian dan tidak diketahui oleh masyarakat sekitar.(*1/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook