JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Kondisi buruk industri minyak dunia tampaknya tidak akan segera berakhir. Harga emas hitam diperkirakan tetap anjlok seperti tahun ini, sulit kembali menyentuh 100 dolar AS per barel. Situasi sulit itu membuat industri minyak kembali membuka opsi merumahkan para pekerjanya. Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah mengaku jika kondisi itu belum menemukan solusinya. Keputusan merumahkan pekerja sebenarnya sudah terjadi saat ini. Total sudah ada 67 ribu karyawan migas yang dirumahkan. ‘’Saya tidak pungkiri akan ada pelepasan karyawan lagi,’’ ujarnya.
Sammy tidak menjelaskan perusahaan mana saja yang bersiap merumahkan pekerjanya. Termasuk dimulainya proses pengurangan pegawai tersebut. Dia menjelaskan bahwa kegiatan eksplorasi atau hulu yang menelan banyak biaya membuat perusahaan menjadi tertekan. Ongkos yang dikeluarkan tidak sebanding dengan harga jualnya.