Ditambahkannya, BKPM tahun depan memfokuskan berbagai program untuk menjaga tren positif pertumbuhan investasi ini. Di antaranya melanjutkan kemudahan investasi, khususnya bagi sektor manufaktur dengan Izin Investasi, Izin Konstruksi di Kawasan Industri, paket kebijakan yang bermanfaat langsung untuk investasi manufaktur, kemudahan status perusahaan dalam kawasan berikat (PDKB), dan diskon pajak untuk industri padat karya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengawal proyek investasi yang sedang konstruksi khususnya dari sektor manufaktur. Sedangkan untuk sektor prioritas investasi, BKPM akan terus mendorong realisasi, khususnya orientasi ekspor, padat karya yang berorientasi ekspor, substitusi impor, hilirisasi, pertanian, maritim, pariwisata dan kawasan, infrastruktur. Dari data BKPM periode Januari hingga September, investasi sektor infrastruktur, listrik, pelabuhan, jalan, dan sektor infrastruktur lainnya tercatat Rp155,9 triliun atau mencapai 95 persen dari target 2015 sebesar Rp163,6 triliun. Pencapaian ini dapat menjadi pondasi pengembangan investasi sektor manufaktur ke depan. Sedangkan investasi manufaktur hingga kuartal ketiga 2015 mencapai Rp172,1 triliun atau 64,3 persen dari target 2015 Rp267,5 triliun.(hyt/eko)