Salah satunya contohnya, keterlambatan pemerintah melakukan kebijakan impor bawang putih. Itu membuat bawang putih menjadi salah satu bumbu dapur yang menyumbang inflasi cukup besar pada Mei 2019 yakni 0,05 persen.
’’Jadi, ada persoalan pasokan bahan pangan bukan karena sisi permintaan naik signifikan. Inflasi inti hanya 0.27 persen di saat Ramadan lebih rendah dari Januari 0,3 persen. Demand belum pick up,” kata Bhima Senin (10/6/2019).
Kendati demikian, kata Bhima, angka
inflasi tersebut masih di bawah target pemerintah sampai akhir tahun
yang mencapai 3,5 persen. Namun, pemerintah harus segera mencermati
faktor cuaca dan bencana alam yang bisa menggangu produksi dan
distribusi pangan.
’’Faktor harga tiket pesawat yang mahal juga jadi
penyumbang inflasi yang konsisten. Tarif angkutan udara bulan Mei masih
catat inflasi 0,02 persen,’’ katanya. Prediksinya, inflasi pada Juni
2019 akan jauh lebih tinggi dibandingkan Mei 2019. Sebab bulan tersebut
merupakan momen puncak lebaran. Atas dasar itu, adanya kenaikan
perputaran uang pada arus mudik 2019.
Selain itu, inflasi
tarif angkutan pada Juni 2019 juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
Mei 2019. Itulah kenapa, besaran inflasi pada bulan depan akan masih
tertekan.(igmanibrahim)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga