PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Progres pembangunan tol Pekanbaru-Dumai dinilai masih berjalan stagnan. Bahkan memasuki 2019 ini, masalah pembebasan lahan juga belum sepenuhnya selesai. Maka dari itu, anggota Komisi IV DPRD Riau Asri Auzar meminta agar pemerintah pusat serius dalam melaksanakan pembangunan. Jangan hanya sekadar memberi harapan kepada masyarakat Riau. Karena menurut dia, apa yang telah diberikan Bumi Lancang Kuning untuk pusat belum sebanding.
Hal itu disampaikan Asri, menanggapi progres pembangunan jalan tol Dumai-Pekanbaru, Selasa (1/1). Ketua DPD Demokrat Riau itu berpendapat, seharusnya pengerjaan tol Dumai-Pekanbaru bisa selesai awal 2019 ini.
“Target yang disampaikan ke kami, progresnya selesai awal 2019. Sekarang sudah 2019. Pembebasan lahannya saja yang saya dengar masih bermasalah,” sebut Asri.
Diakui dia, tol Dumai-Pekanbaru betul-betul sangat didambakan masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. Karena dengan hadirnya tol tersebut diharapkan mampu mempermudah akses antarkabupaten kota. Terutama Dumai yang merupakan daerah industri dan areal pelabuhan. Namun, dengan kondisi saat ini dirinya melihat pemerintah pusat masih setengah hati.
“Wacana pembangunan tol ini memang sudah sejak lama. Sejak zaman Pak Saleh Djasit. Kemudian dimulai sekarang. Tapi melihat progres pembangunan yang seperti ini kita tentu merasa heran. Apakah uangnya yang tidak ada atau bagaimana?” tanyanya heran.
Hal senada juga disampaikan legislator asal Kabupaten Rohul itu menanggapi progres pembangunan tol Riau-Sumbar. Kata dia, pembangunan tol Dumai-Pekanbaru yang tidak terlalu panjang masih stagnan. Apalagi Riau-Sumbar yang memiliki kondisi alam berbeda. Dirinya berharap rencana pemerintah pusat untuk dua titik tol ini tidak menjadi harapan semata.
“Sekali lagi saya sampaikan, apa yang telah diberikan Riau untuk pusat itu belum sebanding dengan apa yang telah diberikan pusat untuk Riau. Maka kami minta keseriusan pemerintah pusat. Jangan hanya sekedar harapan saja,” tambahnya.(nda)